Page 77 - MAJALAH 200
P. 77
WISA T A
mulai beristirahat ke peraduannya,
pengunjung akan dimanjakan oleh
indahnya sunset di antara dua spot
yang berbeda tetapi dalam satu
pemandangan.
Di dekat air terjun terdapat batuan
karang yang dijadikan tempat berpijak
bagi pengunjung untuk menikmati
keindahan air terjun secara dekat
ataupun hanya sekedar berswafoto.
Berbeda halnya ketika air surut,
walaupun air terjun tetap mengalir, aliran
air laut yang surut akan meninggalkan
hamparan pasir putih dengan batu
karang yang besar dan unik menyelimuti
tepian pantai. Surutnya air terjun bisa
dimanfaatkan untuk melihat air terjun Goa Soekarno. Foto: Sofyan
lebih dekat.
Warga sekitar mengeramatkan air Panaongan, Kecamatan Pasongsongan, aula yang saling terhubung. Dan
terjun Toroan. Hal ini dikarenakan Kabupaten Sumenep. Diperkenalkan uniknya, ada sebuah kafe di dalamnya.
legenda yang berkembang di pada 8 Juni 2019 lalu, goa ini menjadi Anda bisa menikmati goa sambil
masyarakat mengenai terbentuknya air bentuk kekaguman pada Sang ngemil. Keindahan gemerlap lampu
terjun. Legenda ini menceritakan tentang Presiden Pertama Indonesia. Dulunya yang berwarna-warni juga memberikan
sepasang suami istri bernama Siti beberapa pengagum Putra Fajar di keindahan yang memanjakan mata
Fatimah dan Sayyid Abdurrahman atau Sumenep kerap menggelar diskusi layaknya sedang berada di sebuah
Birenggono. Pada mulanya, pasangan tentang kehidupan beliau. Salah istana di film Disney.
ini merupakan pasangan yang hidup satunya lantas melukis wajah Soekarno Berkunjung ke Madura, rasanya
bahagia dan rukun. Namun suatu ketika, di dinding goa. tak afdal jika tidak menikmati Bebek
muncul percecokan antara suami istri ini. Goa berhiaskan gambar Sang Songkem. Kuliner asli Kabupaten
Dimana sang suami mencurigai istrinya Proklamator tersebut kini dibangun Sampang ini diklaim rendah kolesterol
berselingkuh, begitu juga sang istri yang sedemikian rupa hingga tampak karena cara masaknya tidak digoreng
mencurigai suaminya berselingkuh. menarik. Setelah rampung, dibuka tetapi dikukus. Bebek Songkem
Siti Fatimah bersumpah, jika ia sebagai tempat wisata dan menjadi merupakan bebek utuh yang sudah
bersalah maka kuburannya akan hanyut salah satu destinasi andalan di dibersihkan dan diberi bumbu lalu
dibawa sungai. Sementara Birenggono Sumenep. Terlepas dari keberadaan dibalut dengan daun pisang kemudian
bersumpah jika ia meninggal dan tidak lukisan Soekarno, goa satu ini benar- dikukus kurang lebih 4 jam, sehingga
bersalah, maka kuburannya mudah benar alami lho. Hanya saja dikemas membuat daging dari Bebek Songkem
digali. Dan benar adanya, kedua suami sedemikian rupa untuk menghilangkan ini menjadi sangat empuk dan
istri ini ketika meninggal, terbukti kesan kumuh dan angker. Begitu bumbunya menjadi sangat terasa.
tidak bersalah. Lokasi makam Siti berada di dalamnya, Anda akan Menikmati daging Bebek Songkem
Fatimah berada di tengah air terjun dan merasakan rasa takjub luar biasa. memang bisa memberikan sensasi
membelah air terjun menjadi dua aliran. Goa Soekarno bisa ditempuh yang sangat berbeda bagi anda
Makam Siti Fatimah dinamakan ‘Asta dengan mengendarai mobil selama penikmat kuliner, hal ini karena
Buju’ Penyppen’. Sementara makam kurang lebih 45 menit dari pusat kota daging bebek mempunyai tekstur
Birenggono diberi nama ‘Asta Kam Sumenep. Untuk sebuah destinasi serta rasa yang unik dibandingkan
Tenggi’ yang artinya makam di tempat anyar, aksesnya tergolong sangat dengan daging hewan konsumsi pada
yang tinggi. mudah. Biaya masuknya pun sangat umumnya. Dengan harga berkisar
murah, hanya Rp15.000 per orang. Rp70-100 ribu per ekor, Anda dapat
GOA SOEKARNO, UNTUK Goa ini memiliki beberapa celah menikmati Bebek Songkem dengan
MENGENANG PRESIDEN PERTAMA tempat masuknya sinar matahari, cita rasa sedikit pedas dan daging
INDONESIA sehingga tidak akan terasa pengap. yang kenyal. Sebagai pelengkap, anda
Goa Soekarno menjadi salah satu Goa Soekarno juga memiliki beberapa dapat menambahkan wedang pokak.
destinasi terbaru yang terletak di Desa ruangan lho. Masing-masing seperti lsf/es
TH. 2019 EDISI 171 PARLEMENTARIA 77
TH. 2021 EDISI 200 PARLEMENTARIA 77