Page 13 - MAJALAH 172
P. 13
LAPORAN UTAMA
terlihat siapa oknum yang kehadiran saksi. “Tidak perlu ada meningkat, bukan kecurangnnya
melakukan salah input. Persoalan sengketa bahkan kejadian salah yang terus terekspos.
ini begitu ramai terjadi pada input data dan sebagainya. Ini “Jadi kalau negara hadir dan
pemilu 2019. Pada pemilu omong kosong. Jelas ini sebuah bisa menjamin, tak perlu ada lagi
sebelumnya, jarang terjadi kasus kesengajaan, kecurangan yang pemilu yang merepotkan, enggak
salah input. Marwah pemilu terstruktur, masif, sistematis, perlu ada yang meninggal,
jangan tercoreng oleh kasus dan brutal menurut saya,” tegas enggak perlu ada yang kecapean.
seperti ini, karena menyangkut Fadli. Namun di sini orang saling
kepercayaan publik pada KPU. Ia mencontohkan pemilu di mencari dan mencuri kesempatan
DPR, kata Fadli, harus India pada 2015 lalu jumlah untuk melakukan kecurangan.
melakukan evaluasi atas pemilihnya 844 juta. Ternyata Di situlah kegagalan pemilu,”
pelaksanaan pemilu 2019. tidak ada satupun sengketa imbuhnya lagi.
Jebolan Sastra Rusia UI ini,
mengapresiasi Kelompok
Penyelenggara Pemungutan
Suara (KPPS) yang jujur, yang
betul-betul menegakkan aturan
SISTEM INFORMASI PENGHITUNGAN pemilu. Namun, KPPS yang
berbuat curang, sambung Fadli,
(SITUNG) SUARA YANG DIBANGUN KPU mereka adalah penghianat rakyat.
Sementara itu, kasus kecurangan
HARUS TAMPIL TRANSPARAN. DENGAN pemilu di Malaysia berupa surat
suara yang tercoblos, sempat pula
TRANSPARANSI, AKAN TERLIHAT SIAPA ia komentari. Menurutnya, itu
kejahatan terhadap demokrasi.
OKNUM YANG MELAKUKAN SALAH INPUT. Pasalnya, beberapa hari
sebelum hari pencoblosan di
PERSOALAN INI BEGITU RAMAI TERJADI Tanah Air ditemukan banyak
surat suara tercoblos di Taman
PADA PEMILU 2019. Universiti Tangkas Bangi,
Selangor, Malaysia. Jumlahnya
lumayan besar, yaitu 250 karung
surat suara. Satu karung berisi
216 surat suara. Pihaknya
Sementara bukti kecurangan pemilu. Di sana hampir tak ada mendesak otoritas penegak
pemilu masih terus diinven- kecurangan, surat suara yang hukum di Indonesia dan Malaysia
tarisir. “Sekarang contoh tercoblos, tidak ada penukaran mengusut tuntas pidana pemilu.
kecurangan sangat nyata dan kardus, salah input data, tidak ada “Harus ada tindakan hukum
ini akan dikumpulkan untuk manipulasi, DPT (Daftar Pemilih yang tegas, mengingat kejadian
jadi bukti dan evaluasi Tetap) yang bermasalah, dan ini sudah mencederai demokrasi
sistem ke depan. Salah sebagainya. Harusnya pemilu di kita.”
input, menurut saya Indonesia bisa lebih baik daripada Sebagai penyelenggara
itu kecurangan, bukan India dengan asumsi jumlah negara sekaligus wakil
kelalaian,” ungkap politisi pemilih yang lebih sedikit. rakyat di parlemen, Fadli
Partai Gerindra ini. Politisi dari dapil Jabar V ingin menjalankan fungsi
Di negara-negara itu, sekali lagi menegaskan, pengawasan parlemen terhadap
yang demokrasinya negara harus hadir memberi penyelenggaraan pemilu tahun
sudah maju, kasus kepercayaan kepada rakyat ini. Bentuk kecurangan pemilu
salah input hanya soal hasil pemilu ini. Suara harus segera diselesaikan
jadi lelucon. Bahkan, rakyat yang sudah disalurkan oleh penegak hukum. Hak
dengan sistem lewat pemilu hendaknya tidak konstitusional rakyat tak boleh
pemilu yang modern dimanipulasi. Kualitas pemilu dilanggar. Inilah pekerjaan besar
tidak diperlukan lagi dari tahun ke tahun harus KPU yang dinanti hasilnya. l mh/es
TH. 2019 EDISI 172 PARLEMENTARIA 13

