Page 49 - MAJALAH 101
P. 49

produk undang­undang di parlemen.

                                                                 Syahfan lalu menempati Komisi V DPR RI yang salah
                                                               satu mitra kerjanya adalah Kementerian  Perhubungan.
                                                               Kritiknya  bagi  Departemen  Perhubungan  adalah
                                                               keamanan dan pelayanan jasa angkutan umum belum
                                                               mendapat perhatian penuh pemerintah. “Keamanan
                                                               angkutan masih jauh. Keselamatan penumpang belum
                                                               mendapat perhatian, terutama kesemalatan angkutan
                                                               umum disamping juga pelayanannya.”

                                                                 Sebagai anggota Komisi V, ia juga mendorong ada nya
                                                               zero accident transportasi, untuk menciptakan trans­
                                                               portasi massal yang aman, nyaman, dan murah. Mendo­
                                                               rong pembangunan daerah tertinggal melalui program
                                                               Kementerian PDT. Ia juga aktif memfasilitasi masyarakat
            berdakwah atau berkampanye di tengah masyarakat  dalam Program Percepatan Infrastruktur Pedesaan (P2IP)
            Sumatera lebih enak ketimbang di Jawa. Di Sumatera  di Kementerian PU. Membantu masyarakat melalui pro­
            tidak terkonsentrasi secara ideologis oleh organisasi­  gram Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di
            organisasi Islam besar, seperti NU, Muhammadiyah,  Kementerian Perumahan Rakyat. Terakhir, mendorong
            Persis, dan lain­lain. “Di Sumatera warna organisasi  BMKG untuk memenuhi informasi cuaca dan gempa ke­
            tidak terlalu kuat,” jelas Syahfan.                pada masyarakat secara cepat dan luas.
              Realitas masyarakat seperti itu justru memudahkan   Selain di Komisi V, Syahfan juga sempat duduk di
            Syahfan  untuk  berdakwah  atau  berkampanye  Komisi I selama 2 tahun, sebelum akhirnya kembali
            untuk pencalonan dirinya. “Kampanye di dapil lebih  ke Komisi V. Selama di Komisi I, Syahfan ikut serta
            banyak tatap muka dengan masyarakat. Enggak ada  menjadi perumus UU Intelijen Negara dengan memberi
            kampanye pencitraan. Kampanye sekaligus dakwah  5 catatan penting, yaitu pertama, BIN tak perlu diberi
            dengan pengajian­pengajian di masjid.” Saat Syahfan  wewenang penahanan. Wewenang tersebut biarlah ada
            hadir berdakwah dan berkampanye, selalu didatangi  di kepolisian. Kedua,
            kerumunan massa. Ia senang melihat sambutan dan  BIN  tak  perlu
            antusiasme warga.                                  p u n y a   h a k
                                                               penyadapan,
              “Selalu  banyak  masyarakat  yang  datang  saat  karena setiap
            kampanye  dan  dakwah.  Sampai  sekarang  begitu.  penyadapan
            Itu yang membuat kita semangat. Kalau kita datang  h a r u s   i z i n
            disambut,” ungkapnya. Pada Pemilu 2009 yang lalu, ia  pengadilan.
            meraih 27.362 suara dari Dapil Bengkulu. Akhirnya, ia
            melenggang ke Senayan sebagai Wakil Rakyat. Ketua    K e t i g a ,
            DPP PKS Bidang Pemenangan Pemilu dan Pemilukada  h a r u s
            2010­2015 ini, diambil sumpahnya secara resmi menjadi  a d a
            Anggota DPR RI periode 2009­2014.

              “Merasa mendapat amanah yang berat. Amanahnya
            itu,  kan,  memperjuangankan  daerah  pemilihan,”
            tandasnya menjawab pertanyaan apa kesannya saat
            dilantik menjadi anggota dewan. Kini, ia sudah berada
             di jantung kebijakan. Ia terlibat langsung dalam
                 penyusunan berbagai kebijakan menyangkut
                          rakyat. Mengarsiteki lahirnya banyak















                                                                                PARLEMENTARIA  EDISI 101 TH. XLIII, 2013  49
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54