Page 76 - MAJALAH 101
P. 76
kinerja, target kerja kemudian
output pribadinya. “Jadi harus
memiliki rincian pekerjaan apa
yang tiap harinya akan dikerjakan,”
tambahnya. Terkait penataan
administrasi juga harus siap mulai
dari penjadwalan, penyelenggaraan
bahan dan materi, laporan singkat
semuanya itu harus satu paket
artinya semua kegiatan yang
berindikasi pada anggaran itu
harus sepadan dengan hasil kerja
kita sebagai pegawai.
Perubahan yang relatif lebih
mudah yaitu perubahan perundang
undangan. Setjen DPR akan
melakukan inventarisasi aturan
apakah ada yang bertabrakan
atau ada yang masih kurang dan
harus segera diperbaiki. “Terkait
perubahan mindset dan culture set
menyangkut seperti kedisiplinan,
dengan menerapkan sanksi lebih
etjen DPR sebagai organisasi pendukung DPR di tegas misalnya apabila masuk kerja lewat jam delapan
tuntut untuk dapat menampilkan karakter yang maka dianggap datang jam 12,” tegasnya.
Skuat, mandiri, kompeten, profesional, dan ter
percaya bahkan yang terpenting mengingat faktafakta Disisi lain, tambahnya, Setjen DPR mulai membangun
empirik yang dihadapi DPR seringkali memperlihatkan budaya “malu” apabila karyawan Setjen DPR masuk
gambaran yang kurang menggembirakan, diantaranya pulang siang. Langkah itu dilakukan sebagai salah satu
yaitu apresiasi publik yang rendah terhadap kinerja cara dalam menumbuhkan budaya kerja dikalangan
DPR RI. “Saat ini memang kita ingin menuju ke arah pegawai Setjen DPR RI. “Kebijakan ini bukan karena tega
yang lebih baik, mulai dari input, proses, hingga output terhadap karyawan tetapi sematamata menerapkan
harus terukur. untuk mencapai hal itu maka ditetapkan disiplin, sebagai bagian dari budaya kerja karena itu
delapan area perubahan sesuai dari arahan Kemenpan perlu juga sanksi bagi karyawan yang sering telat,”
dan Reformasi Birokrasi,” ujar Sekjen DPR RI Winantu tambahnya.
ningtyastiti kepada Parlementaria di ruang kerjanya
barubaru ini Win menambahkan, dari delapan area perubahan
yang paling lemah di Seketariat Jenderal yaitu mindset
Yang pertama, lanjut Win, yaitu area perubahan mind- dan culture set. Karena itu, kemarin kita berusaha
set dan culture set artinya Setjen DPR tengah melakukan mencanangkan internalisasi nilai dasar kinerja yang
sosialisasi kepada seluruh pegawai perkelompok untuk religius, akuntabilitas, profesional dan integritas. “Jadi
segera mengubah budaya kerja menjadi lebih baik. bukan hanya sekedar tulisan, maka setiap rapat kita
“Perubahan mindset itu sangat penting, jadi misalnya mulai dengan doa karena harus terefleksikan di dalam
kalau yang tadinya bekerja itu seperti business as usual sikap kerja kita, apapun pekerjaan harus lengkap
maksudnya kalau diperintah yang penting selesai dokumen pertanggungjawabannya dimulai dari awal.
dan hasilnya bagus atau tidak itu tidak menjadi fokus jadi terus membangun diri untuk menjadi semakin
utama,” paparnya. profesional, apalagi kita berhadapan langsung dengan
stakeholder kita yaitu DPR RI,” paparnya.
Menurutnya, apabila karyawan ditugaskan ha rus
mampu bekerja semaksimal mungkin jika memung Dia menegaskan, prinsipnya program reformasi
kinkan tidak ada koreksi sedikitpun. “Kaitannya dengan birokrasi sangat membantu karyawan Setjen DPR RI.
budaya kerja itu jangan sampai menundanunda “Untuk memberikan dukungan kepada Dewan, Setjen
pekerjaan, tugas yang ditumpukkan diatas meja harus DPR segera membikin program eksternalInternal, di
bersih setiap hari mau sampai larutpun yang penting bidang internalnya antara lain pembenahan melalui
tugas selesai,harusnya seperti itu,” tambahnya. reformasi birokrasi, eksternalnya melakukan identifikasi
dan meningkatkan support bagi anggota Dewan,”
Kemudian perubahan lainnya, yaitu setiap pegawai katanya. (Si). Foto: Iw, Ry/Parle.
harus memiliki target pekerjaan. Jadi Perencanaan
76 PARLEMENTARIA EDISI 101 TH. XLIII, 2013