Page 62 - MAJALAH 141
P. 62
KUNKER
KUNKER
Pemerintah Harus Tingkatkan
Kualitas Perpustakaan Tanah Air
urve i U nite d N ations untuk saat ini maupun untuk di masa peringkat literasi Indonesia yang
Educational, Scientific mendatang. Perpustakaan menempati kurang menggembirakan, perlu adanya
and Cultural Organization posisi yang sangat strategis untuk evaluasi. Pemerintah harus melakukan
S(U NESCO) pada 2011, membangun sumber daya manusia evaluasi untuk meningkatkan literasi
menyebutkan indeks tingkat minat dan karakter bangsa melalui kebiasaan perpustakaan yang ada pada sekolah-
membaca masyarakat Indonesia hanya membaca. sekolah negeri agar bisa lebih baik dari
0,001 persen. Artinya, dari 1.000 Untuk mengetahui kondisi minat sekolah swasta. Apalagi di sekolah-
penduduk, hanya ada 1 orang yang mau baca di Tanah Air, Komisi X DPR RI sekolah negeri, sudah ditunjang
membaca buku dengan serius. Kondisi mengirimkan tiga tim kunjungan oleh APBD dan APBN. Oleh karena
ini pula yang menempatkan Indonesia kerja spesifik ke tiga daerah pada itu, pihaknya akan mengawasi agar
berada pada posisi 124 dari 187 negara akhir Agustus 2016 lalu. Wakil Ketua sekolah-sekolah negeri mendapatkan
dalam penilaian indeks pembangunan Komisi X DPR RI Sutan Adil Hendra perpustakaan yang berkualitas.
manusia (IPM). memimpin tim Komisi X DPR RI ke P oli tisi F-Gerindr a i tu
Data World’s Most Literate Provinsi DI Yogyakarta. Tim Komisi X menambahkan, kunjungan ke
Nations, yang disusun oleh Central DPR RI ke Provinsi Jawa Barat dipimpin perpustakaan SMA Muhammadiyah
Connecticut State University tahun oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI I DIY itu telah melihat langkah maju
2016 menyebutkan, peringkat literasi Ferdiansyah, dan Anggota Komisi X dalam peningkatan perpustakaan,
Indonesia berada di posisi kedua DPR RI Bambang Sutrisno memimpin meski langkah maju itu didapat
terbawah dari 61 negara yang diteliti. tim ke Provinsi Sulawesi Tenggara. dari sekolah swasta seperti SMA
Indonesia hanya lebih baik dari Saat meninjau Perpustakaan SMA Muhammadiyah I DIY yang telah
Bostwana, negara di kawasan selatan Muhammadiyah I DI Yogyakarta, mendapat akreditasi A dalam
Afrika. Sementara di antara negara- Sutan mengatakan minat baca pengelolaan perpustakaan.
negara ASEAN, Indonesia menempati harus terus didorong agar dapat “Kita melihat disini memang ditata
urutan ketiga terbawah bersama ditingkatkan. Apalag i dengan dengan baik, rak buku dan ruangannya
Kamboja dan Laos.
Hal itu diperkuat data survei
tiga tahunan Badan Pusat Statistik
(BPS) mengenai minat membaca dan
menonton anak-anak Indonesia,
yang terakhir kali dilakukan pada
tahun 2012, disebutkan hanya 17,66
persen anak-anak Indonesia yang
memiliki minat baca. Sementara, yang
memiliki minat menonton mencapai
91,67 persen. Bahkan data UNESCO
menyebutkan pada tahun 2014, anak-
anak Indonesia membaca hanya 27
halaman buku dalam satu tahun.
Komisi X DPR RI, sebagai mitra
kerja dari Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia, tentu menyorot foto : Nita/iw
tajam peringkat literasi ini. Pasalnya,
peringkat ini sangat mempengaruhi Anggota Komisi X DPR RI Dadang Rusdiana berdialog dengan Petugas Perpustakaan SMA
kualitas Bangsa Indonesia, baik Muhammadiyah 1 Yogyakarta
62 l PARLEMENTARIA l EDISI 141 TH. XLVI - 2016