Page 28 - MAJALAH 115
P. 28

PENGAWASAN





           Menanggapi hal tersebut  ang-
          gota Komisi X DPR Ferdiansyah me-
          ngatakan, kalau memang ombuds-
          man sudah menerima pengaduan,
          yang dilakukan adalah mengecek
          kebenaran itu. “ Kami di DPR akan
          mendorong dalam fungsi penga-
          wasan untuk membantu ombuds-
          man dalam menyelidiki soal pung-
          utan-pungutan tersebut.

           Tapi menurut politisi Partai Golkar
          ini yang harus dipahami adalah
          pungutan-pungutan itu harus yang
          membuat keresahan di masyarakat. “
          Kalau pungutannya memang sudah
          disepakati bersama, ya kita juga
          mengalami kesulitan,” tukasnya.

           Ia menyebut salah satu contoh
          soal, darma wisata misalnya.
          Bagi yang mau ikut dan tidak
          silakan artinya diberi kebebasan
          bagi peserta. Ini harus dilihat
          dalam konsteks yang ditemukan
          masyarakat. Kepada ombudsman
          harus diverifikasi dan diklasifikasikan  ada RAPBS (rancangan anggaran   “Kalau ada proses PPDB di luar ke-
          pengutannya seperti apa. Dan ketika  penerimaan dan belanja sekolah).  tentuan tentunya ini adalah pelang-
          masuk uang sekolah apakah ada  Kalau ada perubahan signifikan  garan hukum dan seluruhnya ini
          pungutan-pungutan dalam rangka  baru dilakukan perubahan. Selama  akan didorong ke aparat penegak
          untuk darma wisata, pasang AC  tidak ada perubahan yg signifikan,  hukum. Karena, PPDB itu tidak ber-
          untuk kenyamanan ruangan. “Jadi  seharusnya melalui RAPBS bisa di-  bayar, alias gratis,” jelas Agus Her-
          ini harus dilihat dulu,” ungkapnya.   selesaikan.                  manto.

           Bagi anggota Dewan yang duduk di   Ferdiansyah menambahkan, seko-   Politisi Demokrat ini memastikan,
          Komisi  pendidikan DPR ini, masalah  lah hendaknya juga mencadangkan  penerimaan siswa baru dari tingkat
          pungutan tersebut  dasarnya delik  yang belum terakomodir. Kalau kita  dasar, tingkat menengah, hingga
          aduan. Selama tidak ada pengaduan,  merencanakan  dengan  matang  tingkat tinggi itu gratis. Karena bi-
          berarti  disepakati  kedua  belah  untuk satu tahun mendatang,  aya ditanggung oleh pemerintah.
          pihak. “Dua hal saja yang penting.  karena itu tidak perlu memungut  Untuk  itu,  pihaknya  akan  mem-
          Pertama, kami mendorong dalam  lagi. “Kecuali ada kejadian-kejadian  pertanyakan persoalan ini kepada
          fungsi pengawasan ke ombudsman.  yang luar biasa, misalnya ketika  Kementerian Pendidikan dan Kebu-
          Kedua, kalau melakukan inves-    sekolah sedang direhab, kenaikan  dayaan.
          tigasi, ombudsman harus meng-    harga bahan bangunannya sampai
          klasifikasikan dan verifikasi,” terang  lima kali lipat. Itu kan tidak mungkin   “Ini merupakan input yang baik
          Ferdian.                         tidak melakukan revisi anggarannya.  untuk Komisi X yang bermitra den-
                                           Atau sedang melakukan kegiatan  gan Kemendikbud. Tentunya hal ini
           Perencanaan Satu Tahun          tertentu yang butuh bahan bakar.  akan dipertanyakan saat Komisi X
                                           Sementara bahan bakarnya sedang  raker dengan Kemendikbud. Selu-
           Ketika ditanya bagaimana peran  naik,” ia menjelaskan.            ruh hal yang di luar aturan adalah
          Komite Sekolah, Ferdiansyah                                        pelanggaran hukum, tentunya ha-
          mengatakan, seharusnya komite      Secara terpisah, Ketua Komisi X  rus mendorong hal tersebut ke arah
          sekolah bersama sekolahnya  DPR RI Agus Hermanto menilai, jika  hukum,” tambah Politisi asal Dapil
          membuat perencanaan satu tahun.   ada proses PPDB yang di luar keten-  Jateng ini. (mp,mh) Foto: Odjie/Parle/
                                           tuan, hal ini tentu melanggar per-  Hr.
           Sehingga sekolah tidak boleh me-  aturan yang ada. Bahkan, pelangga-
          mungut lagi pungutan-pungutan  ran aturan ini berpotensi masuk ke
          di tengah jalan. Karena tiap tahun  ranah hukum.




          28 PARLEMENTARIA  EDISI 115 TH. XLIV, 2014
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33