Page 51 - MAJALAH 115
P. 51

nginannya  untuk  me ng e  tahui           Sebagai mahasiswa baru, Dina cukup menonjol
            lebih dalam tentang segala macam
            penyakit.                         diantara teman-temannya. Tidak hanya karena ia
                                              termasuk dari lima mahasiswi diantara delapan
               Berhasil meraih gelar spesialis pe-  puluh mahasiswa baru, namun juga karena
            nyakit dalam, lagi-lagi dewi fortuna
            menghampirinya. Ia mendapat bea- kelincahan dan keberanian Dina sebagai mahasiswa
            siswa untuk kembali mengenyam     baru dalam mengikutib berbagai kegiatan
            bangku kuliah. Ia pun mengambil
            bidang khusus alergi dan imunolo-  kemahasiswaan saat itu.
            gi. Kali ini ia tidak hanya berke-
            sempatan belajar di dalam negeri.  puluh mahasiswa baru, namun juga  Orangtua saya sendiri saat itu tidak
            Dina mendapat beasiswa kuliah ke  karena kelincahan dan keberanian  menetapkan criteria khusus untuk
            luar negeri seperti Amerika, Inggris,  Dina sebagai mahasiswa baru dalam  calon menantunya. Yang terpenting
            Prancis, Jerman. Ketika itu menurut  mengikutib berbagai kegiatan ke-  tiga hal, harus seagama, bukan sua-
            kisah Dina, ilmu Alergi Imunologi  mahasiswaan saat itu.            mi orang, dan yang ketiga harus ada
            belum banyak yang mendalami.                                        pekerjaannya. Biarpun gajinya kecil
            Olehkarena itu Dina bertekad untuk   Siapa sangka jika karakter Dina  tapi ada penghasilannya,” jelas Dina.
            menjadi ahli di bidang tersebut sam-  tersebut berhasil menarik hati salah
            bil mengembangkan divisi tersebut  seorang seniornya, Harijanto. Tak   Singkat cerita, restu dari kedua
            di RSCM. Singkat cerita, akhirnya  bertepuk sebelah tangan, diam-   orangtua Dina dan Harijanto ini pun
            Dina pun berhasil memanjangkan  diam dalam hati Dina juga tertarik  menghantarkan keduanya menuju
            namanya dengan sederet title atau  dengan Harijanto. Harijanto yang  kursi pelaminan. Menjelang gelar
            gelar akademisnya menjadi Prof.  ketika itu sudah berprofesi sebagai  dokter diraih keduanya, tepat di hari
            DR. Dr. Hj Dinajani Mahdi, SpPD-KAI,  seorang prajurit TNI AL dengan se-  ulangtahun Harijanto, 10 Novem-
            SpKL, FINASIM, SH.                ragam putih-putihnya terlihat san-  ber 1968 keduanya berikrar untuk
                                              gat gagah dan kharismatik di mata  mengarungi bahtera rumah tangga
              Khusus untuk gelar atau title tera-  Dina. Gayung bersambut, keduanya  bersama-sama.
            khirnya itu yang notabene meru-   pun sepakat untuk menjadi sejoli di
            pakan gelar non kedokteran, Dina  kampus kuning tersebut. Tak berapa   Di awal pernikahannya bagi Dina
            punya alasan sendiri. Ketika itu Dina  lama menjalani masa penjajakan,  merupakan masa-masa adaptasi
            teringat keinginan sang ayah yang  keduanya bertekad untuk melan-   yang cukup berat. Pasalnya karakter
            sempat ditolaknya sebelumnya, yak-  jutkan hubungan ke jenjang yang  Dina yang sedikit cuek sangat berto-
            ni sekolah hukum untuk menerus-   lebih tinggi lagi. Kebetulan kedua  lak belakang dengan karakter militer
            kan profesinya menjadi ahli hukum.  orangtua mereka pun mengamini  yang ada dalam diri Harijanto. Perla-
                                              niat baik Dina dan Harijanto.     han namun pasti Harijanto mencoba
              “Saat itu saya baru berfikir setiap                               menularkan dan menerapkan sikap
            orang itu harus mengerti hukum      “Alhamdulillah enggak ada ma-   prajurit di tengah keluarga barunya.
            dan setiap orang itu harus patuh  salah di kedua orangtua kami.  Dina pun sedikit demi sedikit mengi-
            terhadap hukum. Kebetulan buku                                      kutinya, ia menjadi lebih disiplin. Si-
            Papa banyak, jadi saya pikir gak ada                                kap dan cara bicara Dina pun mulai
            salahnya saya untuk juga mendala-                                   diperhatikan.
            mi bidang hukum. Toh, hukum juga
            menyangkut segala bidang peker-                                       “Dia ngedidik saya cara militer.
            jaan atau profesi, termasuk profesi                                 Keras dan disiplin. Kamu harus tepat
            dokter,” jelas Dina.                                                waktu, kamu harus gini, kamu harus
                                                                                ngomong yang baik, kamu enggak
              MENIKAH                                                           boleh gini-gitu. Aduh banyak bener.
                                                                                Padahal di buku-buku yang saya
              Love at the first sight atau Cinta                                baca enggak ngajarin kaya gitu. Tapi
            pada pandangan pertama. Itulah                                      karena saya lihat tujuannya baik,
            kenyataan yang terjadi pada Dina                                    jadi ya saya ikutin, karena dia kan
            dan  Harijanto Mahdi,pria  yang                                     kepala rumahtangga yang berarti
            lebih dari empat puluh tahun telah                                  pemimpin atau imam di keluarga
            mendampingi hidupnya. Sebagai                                       kami,”paparnya.
            mahasiswa baru, Dina cukup me-
            nonjol diantara teman-temannya.                                       Sejatinya, tidak hanya perbedaan
            Tidak hanya karena ia termasuk dari                                 karakter yang menjadi ujian bagi
            lima mahasiswi diantara delapan                                     kedua dalam mengarungi bahtera


                                                                             PARLEMENTARIA  EDISI 115 TH. XLIV, 2014  51
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56