Page 31 - MAJALAH 219
P. 31
PR OFIL
Wakil Ketua Komisi II DPR RI Junimart Girsang saat mengadiri beberapa rapat di DPR. FOTO: TIM/NR
membuat semangat Junimart pudar. dirinya berhasil lolos. Tidak mau ambil terlepas apapun jurusannya. Sebagai
Setiap langkah kaki yang ia derapkan pusing, Junimart cepat beradaptasi universitas yang prestise, dirinya yakin
menuju Kapal Tampomas semakin baik di lingkungan akademis maupun Unpar membuka berbagai potensi
mengokohkan niat di hatinya. Selama sosial. Terbukti, walaupun sebagian terbaiknya. Awalnya, Junimart optimis
tiga hari dua malam, ia habiskan besar teman-temannya didominasi diterima di jurusan filsafat, yang mana
waktunya di kapal berinteraksi oleh keturunan cina cerdas, ia tetap ia pilih sebagai opsi pertama. Tak
dengan orang-orang yang baru percaya diri dan mampu bersaing disangka, Tuhan menggariskan dirinya
dikenal. masuk peringkat tiga besar. terpilih masuk ke opsi kedua, jurusan
Sesampai di Bandung, Junimart hukum.
memutuskan hidup di kontrakan Bangkit Dari Pergolakan Menyelesaikan pendidikan sarjana
dibanding di rumah saudara. Bagi Junimart, masa remaja memang bukan perkara mudah,
Baginya, keputusan ini membuatnya adalah masa pergolakan mencari namun Junimart tidak ingin meratapi
lebih bebas mengatur jadwal jati diri. Hingga pada satu momen, ia nasib. Di sela-sela kuliah, organisasi
kesehariannya. Ia pun lanjut memutuskan masa ini harus selesai. kampus, dan paduan suara, dirinya
bersekolah di SMA LPSK Bandung. Satu tahun menjadi siswa di SMA sempat bekerja menjadi pengamen di
Masa SMA, menurutnya, menjadi BPPK Bandung, dirinya ditinggal daerah Gardujati, lalu beralih menjadi
masa penuh kebebasan sekaligus oleh sang ayah yang menemui lebih penyanyi di TC Bandung. Tidak lama
kelabilan. Selama 12 bulan, ia hanya dahulu Tuhan Yesus. Kabar ini ia dinyatakan lulus dari Unpar, kurang
berangkat sekolah selama 3 bulan peroleh sendiri selang 5 bulan usai lebih lima bulan, ia berkantor di kantor
saja. sang ayah dinyatakan meninggal. Edward Sigalingging. Menyadari
Junimart dipecat dari sekolah oleh “Akhir tahun, saya pulang ke perlunya mendapatkan pengalaman
direktur sekolah lantaran meminta kampung. Saya heran itu, kok kerja profesional yang lebih baik,
uang buku kepada ayah untuk (suasana) rumah saya gelap sekali. dirinya memutuskan pindah.
membeli buku yang tidak ada dalam Namun, saya anggap biasa saja. Pada Tahun 1989, ia mengawali karier
daftar buku untuk murid SMP kelas tanggal 20 Desember 1981, saya dengan magang di TR Messakh, SH
1. Di mana, uang tersebut dititipkan diajak oleh keluarga untuk menuju & Rekan Jakarta. Sebelumnya, dirinya
oleh ayahnya kepada direktur sekolah sebuah makam. ‘Loh, bapak gua itu’ mengikuti beberapa sesi wawancara
tersebut. Peristiwa ini membuat saat lihat nama di atas makam. Saya magang. Pada setiap sesi tersebut,
ia dilempar Alkitab pada waktu hanya diam dan tidak mau pulang. Junimart berhasil dengan percaya diri
itu. Menerima pemecatan, entah Di dekat makam, saya me-review meyakinkan bahwa ia datang untuk
mengapa di dalam diri Junimart tetap kelakuan saya selama ini. saya jadi mendapatkan pengalaman kerja
ingin melanjutkan pendidikan tingkat teriak menjerit, dan menyesali,” terbaik. Ia pun diterima dan diberi
SMA. ungkap Junimart. ruangan kerja sendiri.
Akhirnya, dirinya pun Momen itu menjadi titik balik Dirinya pun menghadapi sejumlah
mendaftarkan diri ke SMA BPPK hidupnya. Selesai menempuh tantangan yang dihadapi selama
Bandung setelah mendapat masukan pendidikan tingkat SMA, ia magang. Hari pertama, ia diberikan
dari para seniornya yang berkuliah menguatkan tekad untuk lolos kuliah tugas untuk mempelajari sebuah
di ITB. Mengikuti serangkaian tes, di Universitas Parahyangan (Unpar), dokumen tebal berisi sebuah perkara
TH. 2023 EDISI 219 PARLEMENTARIA 31