Page 39 - MAJALAH 69
P. 39
PROFIL
ebait lirik lagu yang orang anak ini. kelengkapan senjata dalam bergaul
mengagungkan Tuhan, Saking cintanya sama tari-tarian, dimana-mana itu dihormati dan
diucapkan dari bibir Tiur sudah mengenal berbagai tari dipuji.
S seorang Tiurlan Basaria sejak umur 5 tahun, bahkan saat itu, Karena Pujian dan penghormatan
Hutagaol, anggota DPR RI dari dirinya sudah mulai menunjukkan merupakan musik didalam hidupnya.
Fraksi Partai Damai Sejahtera yang kebolehannya dihadapan Presiden RI Menurut Tiur untuk dipuji dan
kini menduduki jabatan Wakil Ketua Soekarno, saat berkunjung di dihormati oleh orang maka harus
Badan Kehormatan DPR RI yang Kabupaten Ponorogo. Hal itu melengkapi diri dengan berbagai
merindukan kasih Tuhan, dan seolah- memungkinkan dikarenakan status ketrampilan perempuan. “Saya senang
olah mencerminkan perjalanan orang tuanya sebagai Kepala Bank di sekali dikagumi dan menderita
hidupnya yang selalu ingin dekat wilayah Ponorogo. “Peristiwa itu apabila dicuekin kalau saya dicuekin
dengan Tuhan Yesus. Kesan sosok membuat saya bangga dan besar orang maka saya akan cari orang yang
tegas, penyabar, penuh kasih terhadap kepala sehingga kemudian saya belajar mengagumi saya,”kata Tiur sambil
masyarakat kecil mencerminkan tari lainnya seperti tari Lenso hingga bercanda menanggapi
sosok keibuan di mata semua orang pernah menjadi juara Jawa Timur di ketrampilannya yang beraneka
yang dekat dengan Tiurlan. Wilayah Surabaya,”katanya dengan macam tersebut.
Tiurlan kecil menghabisi masa nada bangga. Selepas sekolah menengah
kanak-kanaknya di Ponorogo, seperti Sesudah Mahasiswa, dirinya atasnya, Tiurlan melanjutkan
kita tahu, Ponorogo dikenal dengan semakin tenggelam dengan dunia tari pendidikannya di Akademi
julukan kota reog, karena daerah ini menari dan dirinya pun telah Administrasi Negara (AAN)
merupakan tempat lahirnya kesenian menemukan keasikan di dalam Yogyakarta karena dorongan dan
reog, yang kini menjadi ikon wisata pergelaran tari Opera atau drama kecintaannya terhadap seni dirinya
Jawa Timur. Setiap tanggal 1 Kristen. Saat itu dirinya ingin kemudian merangkap sebagai
Muharam Suro, kota Ponorogo menunjukkan perpaduan gembala- mahasiswa seni dan film dibawah
diselenggarakan Grebeg Suro yang gembala dipadu dengan budaya didikan Kusmah Sujarwadi dan juga
juga merupakan hari lahir Kota
Ponorogo
“Kami sangat rukun
persaudaraannya, sampai heran ibu
saya bagaimana sampai mendidik
kami ini bisa rukun-rukun saja,”kata
perempuan kelahiran Ponorogo 9 Juli
1946.
Karena semasa kecilnya dilewati
di Ponorogo, pendidikan sekolah
dasar hingga sekolah menengah
atasnya dilalui di daerah reog tersebut.
Tiur dikenal orang yang pandai
bergaul dan tidak canggung berteman
dengan semua orang, karena pandai
bergaul dirinya banyak dikenal oleh
anak-anak pejabat pemerintah, bupati
bahkan dokter.
Meskipun orang tua Tiurlan
dikenal sebagai pimpinan Bank di
daerah Ponorogo, dirinya serius
mendalami seni tari maupun budaya
setempat didaerah Jawa. “Disitu ada setempat. “Sekarang kalau gembala Maruli sitompul sebagai guru atau
pendidikan budaya masyarakat dari sunda datangnya gimana, kalau dosen dibidang acting.
ponorogo jadi saya menguasai banget gembala dari ponorogo itu datangnya Keseriusan seorang Tiur, akhirnya
tari bondan, serimpi, gamelan, dan reok, sumatera bagaimana,”terangnya. berbuah manis, bakat berpadu dengan
saya juga mendalami banyak adat Menurutnya, perbendaraan tari kecerdasan serta kepandaian
istiadat pulau jawa. Jadi kota dan itu merupakan sarana bergaul dengan membuat dirinya menjadi salah
ponorogo dengan reog baik budaya, anak kecil, anak muda, dewasa orang seorang pemain terbaik aktris dari
tuturkata, melekat dengan baik dalam tua. Itu adalah senjata sama dengan teater drama saat itu. Karena bakatnya
diri saya,”papar ibu yang memiliki 4 ketrampilan perempuan untuk mulai membuahkan hasil manis dan
PARLEMENTARIA TH. XXXIX NO. 69 39