Page 100 - Stabilitas Edisi 203 Tahun 2024
P. 100
KOLOM
Syarif Fadilah
Pemimpin Redaksi Majalah STABILITAS
Ladang aplikasi itu justru menemukan senjata
baru untuk mengalahkan bank.
Jika skenario kedua yang
Pertempuran Baru terjadi maka bisa dipastikan ladang
pertempuran baru akan tercipta lagi.
Setelah itu, bank tentu akan berupaya
menyalin bisnis baru itu dan berupaya
etiap orang, sekarang ini, seperti untuk mengunggulinya kembali. Begitu
sedang bertempur. Bukan seterusnya.
hanya karena Ramadhan sedang Namun demikian, sepatutnya
Sdijalani oleh sebagian besar pebisnis tidak melulu memikirkan
orang di Indonesia, yang mana kita harus strategi pemenangan dalam pertempuran
bertempur melawan hawa nafsu. Tetapi melawan rival mereka. Terkait pinjaman
juga karena setiap orang, setiap pihak online atau paylater, seharusnya para
sedang bertempur melawan orang atau pemain juga memikirkan sesuatu di luar
pihak yang berada di seberangnya. bisnis dan persaingan mereka.
Di zaman modern ini, setiap yang Harus ada langkah nyata dari para
bukan kita, kerapkali dicap sebagai pelaku bisnis tersebut untuk memberikan
lawan yang harus dikalahkan. Pun perhatian pada dampak negatif yang
demikian ketika sebuah layanan bisnis signifikan. Dengan modal telah ditimbulkannya. Seperti muncul
baru berbasis digital muncul. Sebut relatif lebih besar, bank-bank di media-media banyak orang terjebak
saja paylater. Layanan yang memberi akan mengakselerasi layanan dalam pinjaman bunga berbunga
kemudahan bagi pembeli untuk tidak paylater hingga ke lini transaksi ketika menggunakan fasilitas pinjol
membayar langsung pembelian yang keuangan yang lebih luas. Saat atau paylater. Para pengguna itu harus
sudah dilakukannya ini, langsung naik ini saja, aplikasi itu sudah bisa membayar jumlah uang berkali-kali
pamor setelah baru setahun lebih masuk ke dalam kampus secara lipat dari yang mereka sudah pinjam
diperkenalkan. resmi. sebelumnya. Kondisi itu tentu tidak
Layanan yang lahir dari kandungan Kondisi ini juga sekaligus berbeda dengan pengalaman masyarakat
Fintech, seketika itu harus bersiap akan memperlihatkan kepada yang menggunakan jasa rentenir. Tentu
menghadapi lawan tanding berat kita semua siapa yang akan para pemilik aplikasi ini tidak mau
yaitu perbankan. Ya, bank-bank yang unggul dibandingkan lawannya. disebut sebagai ‘rentenir digital’.
berukuran besar sudah mengumumkan Bank tentu akan berupaya keras Singkatnya para pelaku usaha
akan terjun langsung ke bisnis yang memenangkan pertempuran ini keuangan digital harus mulai peduli
masuk dalam kategori pinjaman online mengingat sumber daya yang dengan literasi masyarakat soal
atau peer to peer lending dalam ranah dimilikinya lebih mumpuni keuangan, atau kalau perlu sampai
keuangan digital. jika dibandingkan perusahaan ke soal pengelolaan keuangan. Atau
Dipastikan, persaingan akan makin Fintech, setidaknya saat ini. setidaknya mereka mulai melihat
seru karena perbankan tampaknya akan Tentu saja jajaran pebisnisn bagaimana dampak bisnis mereka
menjadikan paylater sebagai ladang Fintech tidak akan tinggal diam terhadap perilaku keuangan di
pertempuran baru. Bank-bank tampaknya dan menyiapkan serangan balik. masyarakat.
ingin membalas dampak kehadiran Dengan fleksibilitas yang tidak Sudah saatnya para pebisnis itu
layanan itu yang telah menghimpit dimiliki bank, para pelaku bisnis diminta untuk tidak hanya memikirkan
layanan kartu kredit yang dimiliki keuangan digital ini bisa jadi bisnisnya saja, tetapi abai dengan literasi.
mereka. akan mengeluarkan jurus baru Karena jika hal itu tidak diselesaikan,
Akan tetapi masuknya bank dalam untuk mengungguli bank dalam maka siap-siap kita semua harus
lini bisnis tersebut menjadi momen lini bisnis paylater. Atau malah menjalani pertempuran baru yang lebih
penting yang akan memberi pengaruh mungkin juga para pemilik dahsyat, yaitu kemerosotan ekonomi.*
100 Edisi 203 / 2024 / Th.XVIII www.stabilitas.id