Page 84 - Stabilitas Edisi 216 Tahun 2025
P. 84

KOLOM

                                        Syarif Fadilah
                                        Pemimpin Redaksi Majalah STABILITAS





                  Bermain dengan Data                                          mencatatkan angka 4,87 persen.
                                                                                  Sejatinya, statistik memang menjadi
                                                                               wilayah yang berpotensi untuk dijadika
                                                                               senjata ampuh menggiring opini publik.
                         unia di hadapan kita saat                             Bahkan dalam buku Berbohong dengan
                         ini berisi lautan data dan                            Statistik, Darrel Huff mengatakan bahwa
                         informasi, yang saking                                statistik bukanlah wilayah steril yang
               Dderasnya, seringkali menjadi                                   menjamin kebenaran data dan fakta.
               tsunami dan membuat kita terbawa arus                           Sebagian pihak bisa menggunakan
               dan bahkan tenggelam di dalamnya. Di                            statistik demi kepentingan pribadi
               saat yang sama data dan informasi tidak                         atau kelompoknya. Angka-angka
               lagi menjadi monopoli para pemegang                             statistik dimanfaatkan demi sensasi dan
               kebijakan atau otoritas pemangku                                kepentingan hiperbola. Statistik juga
               kekuasaan. Mereka bisa diproduksi oleh                          sering digunakan untuk membuat fakta
               pihak di luar otoritas kekuasaan.                               terlihat berbeda dengan tujuan untuk
                  Data dan informasi telah         pihak sipil dan akademisi bisa   mengelabui.
               terdemokratisasi. Masyarakat punya   mengawasi dan menilai data    Dalam buku berisi 10 bab ini,
               banyak saluran memperolehnya. Tetapi   yang dikeluarkan pemerintah.   penulis yang merupakan lulusan
               di situlah terletak ancamannya. Kita   Jadi ketika ada data dan   pendidikan jurnalistik dan sosiologi di
               bisa menelan semua data dan informasi,   informasi dari otoritas yang   University of Iowa mengemukakan lima
               baik yang resmi dan valid maupun yang   terlihat janggal karena tidak   pertanyaan sederhana untuk mendeteksi
               abal-abal dan diboncengi kepentingan   sesuai dengan kenyataan yang   kebohongan pada statistik, yakni
               tertentu. Semuanya seperti tidak ada   ada, publik bisa langsung   siapakah yang mengatakan demikian,
               bedanya.                            merasakannya.               bagaimana ia tahu, apakah yang kurang,
                  Namun begitu, sisi positifnya adalah   Seperti angka statistik 5,12   apakah seseorang mengubah pokok
               masyarakat juga bisa memproduksi    persen yang menghebohkan    persoalannya, dan masuk akalkah
               data dan informasi yang kemudian    terkait pertumbuhan ekonomi   kesimpulan tersebut?
               menjejalkannya ke dunia maya. Inilah   Indonesia triwulan kedua 2025   Tentu saja masyarakat tidak bisa
               yang pada akhirnya menjadi sumber   lalu. Banyak pihak terutama   menafikan data yang dikeluarkan
               data yang siap dipanen dan ditambang   masyarakat sipil dan akademisi   pemerintah karena memang tidak ada
               oleh berbagai pihak yang memiliki   yang melihat kejanggalan dari   lagi pihak yang otoritatif terkait data
               akses dan mampu mengolahnya. Data-  perolehan angka PDB yang    selain yang berasal dari pemerintah itu.
               data itu kemudian menjadi yang saat ini   diumumkan otoritas pengelola   Namun demikian, ada risiko tersembunyi
               dinamakan big data.                 data dan statistik itu.     ketika data yang janggal itu menjadi basis
                  Big data adalah istilah yang dipakai   Pasalnya beberapa indikator   dari kebijakan selanjutnya.
               untuk menggambarkan kumpulan data   ekonomi menunjukkan kondisi    Salah satunya adalah risiko
               yang sangat besar dan kompleks yang   yang kurang baik, seperti   pengambilan keputusan yang salah. Data
               terlalu banyak untuk dianalisis serta   daya beli yang melemah dan   yang tidak akurat apalagi berseberangan
               diproses menggunakan teknik dan     peningkatan PHK, terutama   dengan kondisi sebenarnya dapat
               metode konvensional. Big data mencakup   di sektor manufaktur. Banyak   menyebabkan analisis yang salah, yang
               berbagai jenis data atau informasi,   ekonom yang kemudian      pada gilirannya menghasilkan kebijakan
               termasuk data terstruktur dan tak   membandingkan dengan        yang tidak tepat. Pengambilan kebijakan
               terstruktur. Data yang sangat besar itu   kuartal pertama yang saat   publik yang didasarkan pada data yang
               bahkan dianggap mewakili kenyataan dan   itu ada momentum bulan   salah dapat menghasilkan kebijakan yang
               fakta di lapangan.                  puasa dan lebaran saja yang   tidak efektif atau bahkan menjauhkan
                  Dengan kehadiran data alternatif   biasanya mendongkrak      tujuan untuk menyejahterakan
               yang bisa jadi pembanding, pihak-   ekonomi, pertumbuhan hanya   masyarakat. *


         84   Edisi 216 / 2025 / Th.XXI    www.stabilitas.id
   79   80   81   82   83   84   85   86