Page 98 - Stabilitas Edisi 183 Tahun 2022
P. 98

Syarif Fadilah
               KOLOM                                         Pemimpin Redaksi Majalah STABILITAS










                  Manfaat Pandemi                                 kepemimpinan yang efektif akan mampu mengatasi
                                                                  persoalan pandemi dengan baik. Sebaliknya, negara
                                                                  dengan aparatur yang tak berfungsi (disfunctional
                         andemi yang kita alami sekarang ini memang   apparatus), rakyat yang terpolarisasi, dan kepemimpinan
                         memiliki seribu manfaat, selain dampak   yang lemah akan semakin memperburuk dampak
                         negatifnya yang mematikan yang banyak orang   pandemi.
                  Psudah mafhum. Pandemi bisa menjadi sarana         Jika melihat standar di atas, beberapa kebijakan dan
                  bagi segolongan orang untuk mengeruk keuntungan.   keputusan di Indonesia mungkin bisa menjadi diukur.
                  Bisnis obat-obatan, alat kesehatan, hingga proteksi   Salah satunya soal rencana pembangunan Ibu Kota
                  menjadi beberapa sektor yang menerima limpahan   Negara Baru
                  manfaat dari pagebluk yang sudah berjalan lewat dua   Keputusan menerbitkan undang-undang terkait itu
                  tahun ini.                                      menuai kontroversi ketika prosesnya dilakukan cukup
                     Praktik digital, teknologi informasi, komunikasi via   singkat, jika diukur dengan betapa krusialnya rencana
                  online dan bisnis-bisnis terkait dengan teknologi, menjadi   itu. Rapat yang dilakukan di rumah rakyat dimulai pada
                  area lain yang mendapatkan berkah dari wabah pada   Senin 17 Januari pukul 11.00. setelah enam jam, rapat
                  milenium ini. Satu hal lagi yang patut disyukuri adalah   itu diskors dan kembali dilanjutkan jam 07.00 malam.
                  meningkatnya perhatian publik akan praktik bisnis yang   Setelah menjalani rapat hingga mencapai 03.00 dini hari,
                  lebih memperhatikan lingkungan sebagai akibat dari krisis   rancangan undang-undang krusial itu akhirnya disahkan.
                  kesehatan sebab wabah Covid-19.                    Singkatnya, rapat maraton 16 jam tersebut
                     Akan tetapi di atas semua itu, ada bisnis yang paling   memutuskan hal-hal penting terkait RUU IKN mulai
                  mampu memanfaatkan kondisi keterpurukan ini, yaitu   dari nama Ibu Kota Nusantara, bentuk atau sistem
                  bisnis kekuasaan. Kekuasaan dengan leluasa memonopoli   pemerintahan, sistem pendanaan, hingga sumber
                  keputusan dan kebijakan yang terkesan tanpa meminta   pembiayaan.
                  restu publik, dengan bertameng pada kondisi darurat   Proses berikutnya lebih singkat dan menakjubkan lagi.
                  menanggulangi pandemi.                          Setelah keputusan rapat tersebut, hasilnya kemudian RUU
                     Kekuasaan memang memiliki sifat alami untuk selalu   IKN dibawa ke Paripurna pada hari yang sama. Ketua
                  mempertahankan kekuasaannya. Di masa apapun pemilik   DPR, Puan Maharani yang memimpin menolak intrupsi
                  kekuasaan selalu berupaya untuk itu. Tak terkecuali di   saat rapat paripurna pengesahan RUU IKN. Meskipun ada
                  masa pandemi. Bahkan bisa jadi pandemi dijadikan   interupsi dari anggota dewan namun proses pengesahan
                  alat untuk menyiapkan pondasi untuk melanggengkan   terus berlanjut.
                  kekuasaan. Kondisi ini tentu saja menjadi ancaman bagi   Hal yang mengherankan lagi, para pembuat aturan,
                  demokrasi.                                      alih-alih fokus bicara penanganan kesehatan dan
                     Majalah ‘Foreign Affairs’ menulis artikel berjudul   pemulihan ekonomi malah mengurusi infrastruktur IKN
                  ‘The World After The Pandemic’ yang menampilkan   di wilayah yang sebenarnya tidak mendukung untuk
                  tulisan Francis Fukuyama berjudul ‘The Pandemic and   menjadi Ibukota Baru. Masalah lain padahal sudah
                  The Political Order’ menyimpulkan hal penting. Menurut   jelas menghadang, yaitu masalah pendanaan. Untuk
                  penulisa buku laris ini, perbedaan capaian penanganan   menangani Covid-19 saja, APBN sudah babak belur, kini
                  pandemi Covid-19 di berbagai negara dipengaruhi   APBN dibebani juga dengan pembangunan IKN.
                  oleh tiga faktor utama, antara lain kapasitas negara   Apakah nantinya pada akhirnya pembangunan itu
                  (state capacity), kepercayaan sosial (social trust), dan   akan menggunakan dana asing. Hal ini pun menyimpan
                  kepemimpinan (leadership).                      risiko tersendiri, terutama soal kedaulatan. Jadi apakah
                     Artinya, negara dengan aparatur yang kompeten,   Indonesia akan berhasil melewati pandemi ini dengan
                  pemerintahan yang suaranya didengar rakyat, dan   baik atau sebaliknya? Saya juga menunggu.


         98   Edisi No.183 / Tahun 2022  www.stabilitas.id
   93   94   95   96   97   98   99   100