Page 23 - Modul Sejarah Peminatan Mariana
P. 23
Modul Sejarah Peminatan Kelas XI KD 3.1 dan 4.1
Seni bangunan bersifat sakral adalah bangunan yang berkaitan dengan keagamaan.
Contohnya candi, stupa, arca, dan wihara. Seni bangunan bersifat profan adalah bangunan-
bangunan biasa yang tidak bersangkutan dengan agama atau tujuan keagamaan.
5. Sistem Kalender (Penanggalan)
Sistem kalender atau penanggalan dalam masyarakat Hindu-Bali, berkaitan erat dengan
berbagai kegiatan, terutama untuk upacara-upacara keagamaan. Ada dua macam sistem kalender
yang dikenal masyarakat Hindu-Bali, yaitu Kalender Saka yang merupakan Penanggalan Hindu
dan Kalender Tahun Wuku yang merupakan Penanggalan Bali-Jawa. Tahun Saka terbagi atas dua
belas bulan, sedangkan Tahun Wuku tidak terbagi atas bulan, melainkan terbagi atas minggu.
Satu Tahun Wuku terdiri atas tiga puluh minggu.
6. Upacara Keagamaan
a. Hari Raya Nyepi
Pada malam Hari Raya Nyepi tidak diperkenankan adanya penerangan sehingga
seluruh Pulau Bali menjadi gelap gulita, sedangkan pada siang harinya seluruh kegiatan
dihentikan.
b. Hari Raya Galungan
Hari Raya Galungan diperuntukkan bagi arwah leluhur dengan memberikan
persembahan berupa sesajian. Sesajian dan pedupaan diletakkan di dalam kuil-kuil yang
dipercayai sebagai tempat berkumpulnya para arwah.
Gambar 11: Upacara Galungan
c. Hari Raya Waisak
Upacara keagamaan Buddha yang terpenting adalah upacara Hari Raya Waisak.
Perayaan Hari Raya Waisak selain diadakan di wihara-wihara, biasanya dipusatkan di
Candi Borobudur yang dihadiri oleh para biksu dari berbagai negara.
Gambar 12:
@2021, SMAN 7 Bekasi 23