Page 29 - C:\Users\rabia\Downloads\E-Modul\
P. 29
Sumber: pngwing.com
Gambar 6: Nanometer
Perbandingan ukuran nanopartikel molekul glukosa, protein, DNA, virus, sel, dan bola tenis.
Pada partikel suatu zat berukuran sangat kecil, perbandingan antara luas
permukaan dan volume dari zat tersebut akan sangat besar. Hal tersebut menimbulkan
efek kuantum yang disebut "quantum size effect" sehingga sifat dari suatu zat ketika
berukuran nano akan sangat berbeda dengan sifat umumnya. Perbedaan sifat tersebut
dapat meliputi sifat optik, titik leleh, kemagnetan, dan sifat kelistrikan. Perbedaan sifat
inilah yang digunakan ilmuwan untuk merancang (mendesain) produk-produk
berteknologi tinggi dalam berbagai bidang meliputi farmasi, elektronik, perlengkapan
militer, dan lain sebagainya.
2. Perkembangan Nanoteknologi
Pandangan tentang nanoteknologi pertama kali dikenalkan oleh Richard P.
Feynman pada 29 Desember 1959. Dalam penjelasannya, Feynman membayangkan
untuk membuat suatu benda yang berukuran sangat kecil dengan cara menyusun
atom per atom dan molekul per molekul. Adapun bidang ilmu nanoteknologi sendiri
pertama kali diusulkan oleh Norio Taniguchi, seorang professor dari Tokyo University
of Science pada 1974.
Perkembangan nanoteknologi mulai terlihat ketika Scanning Tunneling Microscope
(STM) ditemukan oleh Binnig dan Rohrer pada 1985. STM dapat mendeteksi
permukaan yang lebih kecil dari 0.1 nm dengan kedalaman 0.01 nm. STM kemudian
digunakan oleh tim peneliti dari IBM untuk mencetak tulisan "IBM" pada permukaan
nikel dengan membombardir permukaan tersebut menggunakan atom xenon.
Penemuan berikutnya adalah Atomic Force Microscope (AFM), yang ditemukan pada
1986, yang dapat memberikan citra tiga dimensi (3D).
22
Kimia di Sekitar Kita | SMA/MA Kelas X