Page 463 - Berangkat Dari Agraria
P. 463
440 Berangkat dari Agraria:
Dinamika Gerakan, Pengetahuan dan Kebijakan Agraria Nasional
kesadaran kolektif warga agar sadar potensi bencana alam. Kesadaran
yang melahirkan kesiapan diri, keluarga, dan komunitas. Para
antropolog, sosiolog dan psikolog menyumbangkan pendekatan
berperspektif manusia dalam menghadapi bencana alam. Ilmu
pengetahuan, menyelamatkan kehidupan manusia dan alamnya.
Tanggap bencana
Selain kesadaran bersama atas potensi bencana alam, kesiap-
siagaan dan ketanggap-daruratan dalam menghadapinya juga sangat
perlu. Ada tiga saran penting.
Pertama, sebelum membangun rumah atau perumahan,
hendaknya dikaji, apakah lokasi tersebut berada di dekat jalur
lempeng bumi yang potensial gempa atau tidak? Jika ya, maka
lebih baik lokasi tersebut tidak dijadikan lokasi perumahan warga.
Misalnya, lokasi yang rawan gempa dan likuifaksi tidak boleh
digunakan untuk membangun perumahan. Hal ini juga berlaku
untuk daerah-daerah lain yang rawan bencana gempa.
Diperlukan penelitian geologi atas status dan kondisi bumi
di Indonesia untuk mendeteksi potensi bencana gempa. Agar
potensi gempa bumi bisa diantisipasi, tidak menjadikan tempat
tersebut untuk perumahan dan fasilitas sosial lain. Hasil penelitian,
didesiminasi dan disosialisasikan kepada pemerintah dan masyarakat
setempat.
Kedua, arahan Presiden Jokowi supaya dalam membangun
rumah, para arsitektur harus ramah terhadap gempa bumi, atau anti
gempa. Kalau kita lihat kondisi rumah warga hancur gempa bumi,
mayoritas berkonsep seadanya. Tahap rehabilitasi dan rekonstruksi
jadi momentum menyesuaikan dengan ancaman gempa ke depan.
Para arsitek dan tenaga pembuat bangunan di lokasi rawan
gempa bumi, hendaknya punya pengetahuan dan menerapkan
pengetahuannya dalam pembangunan perumahan yang tahan
gempa. Belajar ke Orang Baduy di Lebak, Banten yang mempunyai
arsitektur rumah tradisional anti gempa bumi. Membangun rumah

