Page 326 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 326

Masalah Agraria di Indonesia

                     masing tanah dan harga hasil itu sebelum perang diban-
                     dingkan dengan waktu tersebut di masing-masing da-
                     erah (lihat lampiran no. XIII). Ketentuan ini untuk da-
                     erah-daerah yang ada di luar daerah RI pada waktu itu.
                  c. Oleh Kementerian Kemakmuran R.I.S. Jakarta dengan
                     surat No 220/SD tanggal 20 Januari 1950 diberikan
                     pedoman tentang persewaan tanah buat pabrik gula
                     1950/1951, yang memberikan pedoman cara menetap-
                     kan uang sewa tanah dengan melipatkan sekian kali uang
                     sewa tanah sebelum perang dengan pembayaran berupa
                     uang, sebagian berupa gula dan bahan pakaian (lihat
                     lampiran no XIV).
                  d. Pedoman persewaan tanah buat pabrik gula 1950/1951,
                     surat Kementerian Kemakmuran RIS jakarta, No G 337/
                     Pkb, tanggal 4 Februari 1950, yang menyusuli surat tang-
                     gal 20 Januari 1950 No 220/SD, menyetujui sewa tanah
                     di daerah R.I besarnya 4 kali sewa tanah sebelum perang
                     ditambah dengan 150%. Yang 4 kali uang sewa sebelum
                     perang dibayarkan berupa uang, yang 150% tuslah diba-
                     yar dengan tekstil 45 meter tiap ha, lainnya dibayar
                     dengan gula menurut harga pasar. Yang menetapkan
                     dan memimpin persewaan itu ialah panitia yang diben-
                     tuk di daerah (lihat lampiran no XV).
                6. Untuk menghadapi persewaan tanah tahun 1951/1952,
                  dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 3 tahun 1951
                  ditetapkan besarnya uang sewa tanah buat tanaman tebu
                  sebesar Rp. 1.500,- (sedikit-dikitnya) dengan tambahan
                  selebihnya hasil pokok 750 kuintal tiap-tiap kuintal tebu
                  Rp. 2,- dengan ketentuan bahwa tidak boleh kurang dari Rp
                  1500,- buat segala macam jenis tanah (lihat lampiran No.

                                                                   305
   321   322   323   324   325   326   327   328   329   330   331