Page 399 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 399

Mochammad Tauchid

              ruskan apa yang sudah berjalan.
            2. Tanah desa perdikan sebagai tanah milik dengan hak-hak
              feodal dihapuskan. Desa semacam itu dijadikan desa oto-
              nom biasa. Yang kecil digabungkan dengan desa lain menja-
              di desa otonom.
              Tanah-tanah kepala desa perdikan diberikan kepadanya
              dengan hak milik tidak dengan hak-hak feodal. Luas tanah
              miliknya dibatasi dengan maksimum yang ditentukan.
              Pengurangan tanah itu dengan diberikan penggantian keru-
              gian semestinya dan dijalankan berangsur-angsur melalui
              peraturan peralihan.
            3. Tanah-tanah semacam itu lainnya yang dengan hak-hak
              feodal (ongko-ongko, awatarang, bengkok) yang terdapat
              di beberapa daerah dihapuskan. Tanah itu dijadikan tanah
              kas desa atau dibagikan kepada rakyat untuk tanah perta-
              nian. Lurah desa atau Pamong desa lainnya diberi pengha-
              silan dengan nafkah yang tetap, sesuai dengan kedudukan
              dan kewajibannya.
              Berhubung dengan itu maka segala macam beban rakyat
              yang dikenakan karena hak-hak feodal dihapuskan. Rakyat
              hanya dikenakan satu macam beban pajak yang progresif.
              Penghapusan bengkok bagi lurah dan pamong desa lainnya
              dijalankan dengan mengganti nafkah tertentu dan teratur.
            4. Hak eigendom dan opstal untuk perusahaan pertanian me-
              nurut hukum Barat untuk orang asing dihapuskan. Kalau
              pemiliknya warga negara, tanahnya jadi hak milik biasa,
              dengan batasan maksimum. Kalau pemiliknya bukan warga
              negara, buat sementara waktu dapat diberi kesempatan
              menyewa umpama paling lama 5 tahun untuk diusahakan
              sendiri dengan batas luas yang tertentu.

            378
   394   395   396   397   398   399   400   401   402   403   404