Page 622 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 622

Lampiran






















           Grondhuurordonnantie kolonial segera dihapuskan. sewa menyewa dengan ‘aandeel in de winst’  perusahaan memberi fonds kesejahteraan desa.  Kl II  Kl III Sehabis giling, dipotong dari harga gula yang diterima.
         g       deelbouwsysteem, tani memarokan sawahnya kepada perusahaan Opkoopriet (rakyat menanam sendiri) dengan syarat-syarat : pemberian bibit, rabuk, pimpinan teknis, pemberian kredit, keuntungan, dan sebagainya. Di samping perusahaan nasional buat tanaman tahun 1951/1952 dapat diselenggarakan sewa-menyewa







         j   Sebelum terhapus untuk persewaan tanah :  kurusnya tanah, kasepan dan sebagainya.
         g                            Persewaan tanah bebas, pedoman : Padi rendengan 30 kuintal, ongkos  Persewaan bebas selama 1½ tahun untuk :  1½ X Rp 1.400
         y                 sewa menyewa sukarela.  Kedelai 7 kuintal, ongkos Jagung 10 kuintal, ongkos  Tanah diserahkan pabrik  Petani mendapat porsekot : Kl I
         jp              dengan syarat-syarat :  Hasil 1 tahun


         p     a.  b.      a.  b.   c.            Kelas I  Kelas II  Kelas III  3.120.
           1.      2.                 a.                b.              c.








           DPP BTI  Yogyakarta        Sidang Pimpinan  STII wilayah Jawa  Tengah di  Semarang






                                                                  601
   617   618   619   620   621   622   623   624   625   626   627