Page 85 - Generasi Muda Reforma Agraria
P. 85
64 Generasi Muda Reforma Agraria
berbanding lurus dengan peningkatan kebutuhan pangan.
Dalam keadaan genting seperti ini, reduksi lahan pertanian
nampaknya malah semakin sulit untuk dibendung. Naas, langkah
penebasan ribuan hektar hutan harus dipilih sebagai gantinya.
Padahal, semakin tinggi jumlah populasi manusia berarti akan
membutuhkan pasokan oksigen yang besar pula. Jadi, pada
akhirnya permasalahan pangan ini berujung pada sebuah jalan
buntu yang memaksa manusia untuk mengorbankan paru-paru
dunia dan juga paru-paru mereka sendiri.
Solusi dalam mengatasi permasalahan pangan di era
seperti ini mungkin hanyalah dengan cara memanfaatkan
sisa lahan yang ada dengan sebaik-baiknya. Meski kebutuhan
papan selalu meningkat, kebutuhan pangan akan tetap terjaga
keberlanjutannya jika daya guna lahan dapat dimaksimalkan,
tanpa harus mengorbankan paru-paru dunia.
Kita patut bersyukur, Indonesia adalah negeri yang kaya
akan sumber daya alam. Tanahnya yang subur dikelilingi oleh
samudra yang kaya, sangat sesuai untuk dikembangkan menjadi
lahan pertanian dan budidaya perikanan. Sayangnya kita belum
bisa berbangga diri, karena pada faktanya anugerah ini belum
juga membawa kesejahteraan yang merata bagi masyarakat.
Pada umumnya, lahan pertanian di negeri kita masih
digarap secara non-intensif, sehingga hasil yang diperoleh
kurang begitu maksimal. Jadi, meskipun lahan pertanian
yang subur dapat ditemukan dengan mudah, pendayagunaan
lahannya masih terlalu rendah. Selain itu, kegiatan pertanian
semacam ini tidak banyak menyerap tenaga kerja tetap.
Akibatnya, masyarakat yang tidak memiliki lahan di desa