Page 24 - Kolase Agraria dan Etnografi Pendidikan Merdeka
P. 24
Etnografi dan ‘Pendidikan Merdeka’ 11
mahasiswa secara lebih luas untuk bisa berkontribusi pada agenda
pembangunan secara nyata. Dalam hal ini, STPN berupaya konsisten
sebagai perguruan tinggi satu-satunya di bawah Kementerian ATR/
BPN untuk mendukung akselerasi pencapaian target di bidang
pertanahan dan tata ruang yang dimandatkan pada Kementerian
ATR/BPN. Selain cita-cita pendidikan STPN yang diarahkan untuk
menghasilkan SDM pertanahan yang cakap dan kompeten untuk
peningkatan kinerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN,
secara umum pendidikan di STPN juga diupayakan untuk bisa turut
serta mendukung agenda pembangunan bangsa Indonesia.
Secara spesifik tujuan pelaksanaan MBKM di STPN yaitu: 1)
Menyiapkan mahasiswa menjadi sarjana terapan bidang pertanahan
yang tangguh, adaptif, dan selaras dengan kebutuhan dunia kerja,
serta memiliki kemampuan manajerial yang baik; 2) Memperluas
kesempatan belajar dalam konteks merdeka belajar bagi mahasiswa
untuk memperkaya, memperdalam, dan meningkatkan wawasan
dan kompetensinya di dunia kerja sesuai bakat, minat, potensi, dan
cita-citanya; 3) Tercapainya kompetensi pembelajaran (CPL-CPMK)
secara kolaboratif dalam pembimbingan akademisi dan praktisi,
sehingga dapat mewujudkan kecakapan secara komprehensif; dn
4) Menyediakan ragam alternatif pendekatan model pembelajaran,
sehingga tercipta suasana belajar yang variatif antara teori dan
praktik.
Untuk di STPN, program MBKM dilaksanakan secara
mandiri. Skema Pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus
Merdeka (MBKM) di Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN)
menggunakan skema pemrograman yang mengharuskan taruna
memiliki inisiatif dan tanggungjawab dalam menjalankan MBKM.
Program MBKM dijalankan dengan keseriusan sebagai bentuk
kemerdekaan bagi Taruna untuk mengembangkan diri sesuai
dengan minat, bakat, dan kompetensinya. Program MBKM di STPN
dilaksanakan pada tahun ke 4 (empat) atau semester 7 (tujuh).