Page 24 - Pengakuan dan Perlindungan Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat di Kawasan Hutan
P. 24

berakibat pelanggaran hak asasi manusia yang dijamin oleh Undang-
             Undang Dasar 1945.
                   Kedua, pembatasan substantif, yaitu semua peraturan pertanahan
             harus ditujukan untuk mewujudkan kemakmuran rakyat sebesar-besarnya
             sebagaimana diisyaratkan dalam Pasal 2 ayat (3) UUPA. Kewenangan
             ini tidak dapat didelegasikan kepada pihak swasta karena menyangkut
             kesejahteraan umum yang sarat dengan misi pelayanan. Pendelegasian
             kepada swasta yang merupakan bagian dari masyarakat akan menimbulkan
             konflik kepentingan, dan karenanya tidak dimungkinkan. 19
                   Mahkamah Konstitusi dalam Putusan Perkara Nomor 001-021-
             022/PUU-I/2003 mengenai uji materi undang-undang ketenagalistrikan
             memberikan penafsiran mengenai konsep hak menguasai negara atas
             sumber daya alam. Penafsiran ini kemudian digunakan dalam memutus
             uji materi undang-undang di bidang sumber daya alam dalam kaitannya
             dengan hak menguasai negara.

                   Mahkamah Konstitusi menyatakan bahwa pengertian “dikuasai
             oleh negara” tidak dapat diartikan hanya sebatas sebagai hak untuk
             mengatur, karena hal dimaksud sudah dengan sendirinya melekat dalam
             fungsi-fungsi negara tanpa harus disebut secara khusus dalam undang-
             undang dasar. Sekiranyapun Pasal 33 tidak tercantum dalam UUD 1945,
             sebagaimana lazim di banyak negara yang menganut paham ekonomi
             liberal yang tidak mengatur norma-norma dasar perekonomian dalam
             konstitusinya, sudah dengan sendirinya negara berwenang melakukan
             fungsi pengaturan. Karena itu, perkataan “dikuasai oleh negara” tidak
             mungkin direduksi pengertiannya hanya berkaitan dengan kewenangan
             negara untuk mengatur perekonomian. 20
                   Dalam menafsirkan makna frasa “dikuasai oleh negara” dari Pasal 33
             ayat (2) dan ayat (3) UUD 1945, Mahkamah Konstitusi mengkonstruksi
             5 (lima) fungsi negara dalam menguasai cabang-cabang produksi penting
             yang menguasai hajat hidup orang banyak serta bumi, air dan kekayaan
             alam yang terkandung di dalamnya. 21


                   19 Ibid, hlm. 4-9
                   20 PUU Ketenagalistrikan, hlm 333
                   21 Yance Arizona, “Konstitusi Dalam Intaian Neoliberalisme: Konstitusionalitas Penguasaan
             Negara Atas Sumberdaya Alam Dalam Putusan Mahkamah Konstitusi”, makalah disampaikan
             dalam Konferensi Warisan Otoritarianisme: Demokrasi Indonesia di Bawah Tirani Modal. Panel Tirani
             Modal dan Ketatanegaraan, Selasa, 5 Agustus 2008 di FISIP Universitas Indonesia


                                                             Tinjauan Pustaka  17
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29