Page 25 - Analisis Pola Perubahan Penggunaan Lahan Untuk Stabilitas Swasembada Beras Di Kabupaten Sukoharjo
P. 25

10  Analisis Pola Perubahan Penggunaan Lahan Untuk Stabilitas Swasembada Beras
                 di Kabupaten Sukoharjo


             secara optimal, namun pada kenyataannya banyak penggunaan lahan
             tidak sesuai dengan peruntukannya. Badan Pertanahan Nasional sejak
             tahun 1991 sudah menegaskan bahwa penataan lahan sangat penting
             agar sumberdaya/kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dapat
             dimanfaatkan bagi kemakmuran rakyat, dalam hal ini penataan tanah
             mencakup rencana umum dan rencana detil mengenai peruntukan,
             penggunaan, dan  persediaan  tanah,  kewajiban  memelihara dan
             melestarikannya (Badan Pertanahan Nasional, 1992).
                 Menurut Susanto (2008) lahan pertanian (sawah) mempunyai
             peran  utama  dalam  menjaga  stabilitas  suplai  pangan  khususnya
             beras, meningkatkan fungsi ekologis, menciptakan aktivitas sosial
             dan ekonomi  masyarakat  pedesaan,  serta wahana  pembentuk
             peradaban masyarakat berbasis  agraris. Namun keberadaan
             lahan  pertanian mengalami berbagai  tekanan,  sehingga luasnya
             mengalami penurunan per tahunnya, terutama di Jawa. Lahan sawah
             juga merupakan salah satu sektor yang paling vital dalam kehidupan
             untuk  menyangga sektor  produksi  pangan, sektor  ini  tergantung
             pada lahan, baik secara jumlah maupun secara mutu kesuburannya.
             Kebutuhan pangan  melalui produksi pangan  terutama padi  di
             kemudian  sangat diperlukan,  hal  tersebut diperlukan  sebanyak
             mungkin  lahan  yang  subur.  Lahan  subur untuk produksi pangan
             banyak dijumpai di Pulau Jawa dan Bali, oleh karena itu sangatlah
             ironis apabila lahan  pertanian yang subur di  Pulau Jawa dan Bali
             digusur dan diubah  penggunaan  lahannya dari  lahan  pertanian
             menjadi  lahan  untuk  pemukiman dan industri  (Bappenas, 2006).
             Kabupaten Sukoharjo banyak mengalami  perubahan  penggunaan
             lahan akibat dari tekanan perkembangan perumahan dan industri,
             rerata perubahan penggunaan lahan pertanian hingga tahun 2007
             di Kabupaten Sukoharjo mencapai 20 - 40  ha  per  tahun.  Jumlah
             tersebut  dapat  terus meningkat  sesuai  dengan kebutuhan lahan
             akibat  pembangunan, apalagi  daerah  Kabupaten  Sukoharjoi
             termasuk daerah pengembangan industri berskala Nasional (Dinas
             Pertanian Kabupaten Sukoharjo, 2008). Implikasi dari hal ini perlu
             untuk  menerapkan  pengendalian, diantaranya adalah  perizinan,
             peraturan zonasi, dan sanksi.
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30