Page 80 - Analisis Pola Perubahan Penggunaan Lahan Untuk Stabilitas Swasembada Beras Di Kabupaten Sukoharjo
P. 80
BAB III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 65
lahan dengan 3 pengelompokan yaitu: (1) lahan pertanian tidak
boleh diubah, (2) lahan pertanian boleh diubah bersyarat, dan (3)
lahan pertanian boleh diubah.
B. Swasembada Beras
Swasembada beras (produksi beras) merupakan salah satu tujuan
untuk memenuhi kebutuhan pangan secara lokal maupun nasio-
nal. Dari sisi produksi pangan tersebut peningkatan swasembada
beras diupayakan melalui pening katan produksi padi terutama yang
dihasilkan dari lahan pertanian (sawah). Sebagai pertimbangan
dalam melatar belakangi swasembada beras yaitu beras merupakan
bahan pangan pokok pendu duk dan memiliki sumbangan paling
besar terhadap konsumsi kalori dan protein. Selain itu, produktivitas
usahatani padi sawah jauh lebih tinggi dibanding usahatani padi
lahan kering, di mana sekitar 90% produksi beras nasional dihasilkan
dari usahatani padi sawah (Irawan et al., 2003). Hal tersebut
menyebabkan pemberdaya an lahan sawah untuk menghasilkan
padi akan memberikan dampak lebih besar terhadap ketersediaan
pangan dibandingkan pemberdaya an lahan kering.
Akibat laju pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan
konsumsi per kapita oleh kenaikan pendapatan rumah tangga, maka
kebutuhan beras terus menga lami peningkatan. Untuk mengimbangi
pening katan kebutuhan tersebut, produksi beras baik secara lokal
maupun nasional harus meningkat secara memadai dalam rangka
mempertahankan kecukupan pangan. Namun berbagai hasil
penelitian mengungkapkan bahwa laju pertumbuhan produksi
beras akhir-akhir ini justru semakin lambat (Simatupang, 2000;
Irawan et al., 2003). Perlambatan laju pertumbuhan produksi beras
tersebut terutama disebabkan oleh melambatnya laju pertumbuhan
produktivitas usahatani padi akibat kurang adanya terobosan
teknologi yang mampu meningkatkan produkti vitas padi secara
signifikan. Padahal, pengala man selama ini menunjukkan bahwa
pening katan produktivitas padi tersebut merupakan faktor utama
bagi peningkatan produksi beras secara lokal maupun nasional.

