Page 265 - Pengadaan Tanah di Indonesia dan Beberapa Negara
P. 265
Keterlambatan karena proses penentuan kelayakan yang
rumit karena pertimbangan yang berbelit-belit tentunya akan
menimbulkan keluhan dan justru akan memberatkan biaya
yang perlu dikeluarkan dalam proyek tersebut. Dalam hal ini,
untuk memastikan agar semua terjadwal sesuai rencana, maka
penetapan kelayakan secara detail dan jelas perlu dilakukan
sejak awal dan ditetapkan secara bersama-sama dengan
masyarakat terdampak serta stakeholder yang berkepentingan.
Begitu pun dengan pemilihan lokasi untuk permukiman
kembali, beberapa hal yang terlupakan dalam penentuan lokasi
ialah seringkali kurang memperhatikan aspek lingkungan, tingkat
kerawanan bencana, ketersediaan infrastruktur pendukung di
sekitar lokasi, serta letak lokasi yang terpencil dengan akses
ke lokasi pekerjaan baru/lahan garapan yang jauh (Utami dkk
2019). Pertimbangan yang kurang komprehensif dan kurang
memperhatikan beberapa variabel tersebut menjadikan biaya
yang dibutuhkan untuk pembangunan permukiman mengalami
peningkatan dan dampak yang kemungkinan dapat terjadi ialah
kehidupan masyarakat kurang dapat berkelanjutan.
Upaya pemberian kompensasi dalam bentuk tanah peng-
ganti dan permukiman kembali ini merupakan bentuk kompen-
sasi yang memikirkan kepentingan masyarakat jangka pan-
jang secara efektif. Berbeda jika kompensasi yang diberikan
dalam bentuk uang tunai. Untuk mewujudkan keberlanjutan
hidup jangka panjang ini maka desain penentuan luas permu-
kiman, besarnya biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan
permukiman juga harus disesuaikan dan disepakati dengan
masyarakat. Begitupun dengan pembangunan fasilitas pendu-
236 Pengadaan Tanah di Indonesia dan Beberapa Negara dari Masa ke Masa

