Page 118 - Konsolidasi Tanah, Tata Ruang dan Ketahanan Nasional
P. 118

104   Oloan Sitorus

                d.  Tersedianya Peraturan Daerah di tingkat Kabupaten
                    atau Kota yang mengatur tindak-lanjut pelaksanaan
                    KT.


            2.  Terbangunnya kesadaran  ruang masyarakat  yang
                menyadari  urgensi KT  sebagai instrumen kebijakan
                partisipatif, antara lain meliputi:
                a.  Setiap pelaksanaan  KT  mendapat persetujuan
                    minimal dari  masyarakat  di  lokasi  yang  telah

                    ditetapkan;
                b.  Terwujudnya  pelaksanaan KT  yang  STUP-nya
                    minimal 15% dari luas tanah atau nilai tanah sebelum
                    KT bagi  pelaksanaan KT Perkotaan/Pinggiran
                    Kota  dan minimal 10%  dari  luas  tanah  atau nilai
                    tanah sebelum KT bagi pelaksanaan KT Pertanian/
                    Perdesaan;

                c.  Masyarakat  tidak melakukan  pengalihan hak  atas
                    tanahnya sebelum KT selesai dilaksanakan.


            3.  Menguatnya perspektif ruang  di  jajaran  otoritas ATR/
                Pertanahan
                a.  Meningkatnya  pelaksanaan KT  sebagai kegiatan
                    pertanahan, baik yang ditujukan untuk mewujudkan
                    perumahan  dan  permukiman yang  berkualitas
                    maupun untuk  mewujudkan  areal pertanian

                    atau perkebunan  yang  mendukung  peningkatan
                    produktivitas;
                b.  Meningkatnya pelaksanaan KT yang dilakukan dalam
   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123