Page 80 - Kondisi dan Perubahan Agraria di Ngandagan
P. 80
Kondisi dan Perubahan Agraria Desa Ngandagan ...
45 ubin, akan tetapi tidak bisa diperjual-belikan. Tujuan
dari pembagian tanah itu agar setiap warga yang mene-
tap dapat bekerja di desa. Dengan aktifitas penggarapan
di dalam desa Ngandagan, maka hasil-hasil pertanian
hanya bersirkulasi di sekitar desa. Hingga kini tanah bu-
ruhan 45 ubin adalah produk landreform yang berlang-
sung pada awal tahun pasca proklamasi kemerdekaan.
Untuk mendapat gambaran umum tentang jenis
tanah dan bentuk penguasaannya disajikan tabel berikut.
Tabel 4. Luas Tanah dan Berbagai Jensinya
Jenis Tanah Luas (ha) % Jumlah Pemilik (KK) % µ (ha)
Sawah kulian 24,83 68,95 175 63,4 0,14
Sawah buruhan 6,47 17,96 Penduduk biasa: 125 45 0,063
95
Pamong desa: 30
Sawah bengkok 4,7 13,05 20 7,2 0,235
*
Total sawah 36 99,96 290 115
(dari 36 ha) (dari total 276 KK)
Tegalan kulian 30,098 75,06 -
Tegalan sitenan 10 24,93 49 17,75
(28% dari
total KK
Karang
Turi)
Total tegalan 40,098 99,99
Pekarangan 60,098
Total luas tanah 136,196
(Sumber: Monografi 2009 dan wawancara informan)
Luas total tanah di Ngandagan adalah 136,196 hek-
tar. Luas sawah adalah 36 hektar (26,32%), luas tegalan
adalah 40,098 (29%), dan pekarangan (pemukiman)
adalah 60,098 ( 43%). Sawah kulian seluas 24,83 (68%)
dikuasai oleh 175 KK (63,4%), sawah bengkok 4,7
(13,05%) dikuasai 20 KK (7,2%), sawah buruhan 6,47
59

