Page 23 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 23
Gerakan Agraria Transnasional
solidaritas politik waktu itu di Eropa dan Amerika Utara
yang didukung oleh gerakan pembebasan nasional dan
gerakan anti-kediktatoran di berbagai negara berkembang,
seperti Chili, Nikaragua, Afrika Selatan dan Filipina.
Namun, untuk melihat akar perkembangan aliansi
transnasional kontemporer mau tidak mau harus melihat
ke belakang. Memahami keragaman dan dinamika
Gerakan Agraria Transnasional kontemporer, sebagian
memerlukan pemahaman tentang masa lalu gerakan
agraria transnasional dan jaringannya. Topik ini yang akan
dibahas selanjutnya
Asal-Muasal Sejarah Gerakan Agraria Transnasional
Pembangunan aliansi transnasional di antara petani
dan organisasi petani kecil mulai terlihat jelas setelah akhir
1980-an, tetapi sebenarnya semua cerita itu berakar dari
akhir abad kesembilan belas dan awal abad kedua
puluh. Hal ini menunjukkan bahwa pengorganisasian
lintas-negara tidak hanya merupakan hasil dari teknologi
komunikasi baru, yang semakin memperluas jangkauan
komunikasi lembaga pemerintahan supra-nasional atau
melemahnya sistem negara kontemporer di bawah payung
globalisasi. Gerakan Transnasional organisasi petani awal
kadang-kadang terdiri dari campuran eklektis dari berbagai
aliran gerakan agraria: populisme, komunisme, reformisme
yang dipimpin elit dan tuan tanah, pasifisme dan
feminisme.
Internasional Hijau dan Internasional Petani Merah
Dalam sepuluh tahun setelah Perang Dunia I, dua
gerakan internasional bersaing untuk mendapatkan
dukungan petani di Eropa Tengah dan Eropa Timur, dua
gerakan itu adalah Gerakan Agraria Internasional Hijau,
yang bermarkas di Praha, dan Gerakan Petani Internasional
9

