Page 40 - Relasi Kuasa: Dalam Strategi Pertanahan di Desa Prigelan
P. 40

Relasi Kuasa dalam Strategi Pertanahan di Desa Prigelan  31

            internal terus dilakukan, agar mereka mengetahui hal-hal yang perlu
            dilakukan.
                Saat tekanan sosial dan ekonomi dari luar Desa Prigelan relatif
            kuat,  maka perangkat  desa  yang rangkap  jabatan  wajib untuk
            memperkuat penjagaan  serta pengembalian  orientasi para petani
            pada nilai-nilai strategi pertanahan. Kewajiban ini dimaksudkan agar
            kekhawatiran tentang lunturnya nilai-nilai strategi pertanahan dapat
            “dilawan” dengan  cerita  sukses  mempertahan  nilai-nilai  tersebut.
            Para  petani  terus  disemangati  agar  kepentingannya  dapat  selalu
            diperjuangkan,  seraya  terus memperbaiki kelemahan  penerapan
            strategi pertanahan.
                Upaya perangkat  desa  yang rangkap  jabatan, untuk
            memperjuangkan kepentingan para petani merupakan bagian dari
            ikhtiar mengatasi masalah sosial ekonomi petani, yaitu kemiskinan.
            Cara  bertani dan  sarana  produksi  petani  terus diperbaiki dengan
            memanfaatkan  bantuan  beberapa  pihak secara  optimal, sambil
            memperbaiki semangat dan rasa percaya diri para petani.  Hal  ini
            diperlukan, karena kemiskinan bukan hanya bentuk kekurangan
            materi (asset), melainkan juga melibatkan  semangat  dan  rasa
            percaya diri. Ketika kemiskinan berhasil dikurangi, maka harkat dan
            martabat petani dapat ditingkatkan.
                Kemiskinan  seringkali  berdampak  sangat  buruk,  yaitu  saat
            kebutuhan dasar (pokok) para petani tidak dapat dipenuhi. Ketika
            pangan sebagai kebutuhan dasar tidak dapat dipenuhi, maka inilah
            “zaman kegelapan”  yang  dimasuki  oleh keluarga  petani. Dalam
            konteks ini, maka World Food Summit di Roma tahun 1996 yang
            berkomitmen mewujudkan ketahanan  pangan bagi  setiap  orang,
            dapat dipandang  hanya  sebagai  senda gurau  internasional  yang
            tak bermakna. Para tokoh dunia yang hadir saat itu, seolah hanya
            menyumbangkan kisah humor yang gagal mengundang tawa.
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45