Page 106 - Masalah Pertanahan di Indonesia
P. 106

dengan Undang-undang No. 20/1964 diadakan perubahan-
                     perubahan mengenai cara-cara menetapkan letak serta luas tanah
                     yang harus disediakan di masing-masing desa.

                         Menurut Undang-undang No. 20/1964 Bupati Kepala
                     Daerah dalam menetapkan Desa dan luas tanah diwajibkan untuk
                     mengadakan musyawarah terlebih dulu dengan pejabat-pejabat
                     Dinas Pertanian, Pengairan, Agraria, Perkebunan, PNP yang
                     bersangkutan dan wakil organisasi Tani. Penetapan Bupati/Kepala
                     Daerah tersebut memerlukan pengesahan dari Gubemur Kepala
                     Daerah.
                         Atas dasar ketetapan Bupati tersebut di atas selanjutnya
                     berdasarkan musyawarah bersama antara Panitia Desa dengan
                     pihak-pihak yang bersangkutan ditetapkan letak dan luas tanah
                     yang harus disediakan di setiap desa. Panitia Desa terdiri dari Kepala
                     Desa dan 2 orang wakil organisasi Tani.

                         Letak tanah diusahakan secara bergiliran atau glebagan. Hasil
                     musyawarah tersebut diusulkan kepada Bupati Kepala Daerah
                     Tingkat II untuk dituangkan di dalam surat Keputusan Bupati
                     Kepala Daerah Tingkat II.
                         Sebagai pelaksanaan dari pada ketentuan-ketentuan tersebut
                     di atas setiap 3 tahun sekali oleh Menteri Dalam Negeri berdasarkan
                     usulan-usulan dari Gubemur Kepala Daerah dan setelah mendengar
                     pertimbangan-pertimbangan dari Menteri Pertanian, dikeluarkan
                     Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang penunjukan areal dan
                     penetapan luas areal yang harus disediakan untuk tanaman tebu
                     untuk  pabrik-pabrik  gula  (penetapan wilayah  kerja/rayonering
                     untuk pabrik gula) dan tiap tahun oleh Menteri Dalam Negeri
                     diadakan penetapan besamya uang sewa tanah untuk tebu bibit
                     dan tebu giling, berdasarkan atas usul Gubemur Kepala Daerah
                     yang bersangkutan dan pertimbangan-pertimbangan dari Menteri
                     Pertanian dan Menteri Negara EKUIN/Ketua BAPPENAS.






                                            71
   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111