Page 356 - Kembali ke Agraria
P. 356
Kembali ke Agraria
ini punya fokus perhatian, namun semuanya punya plattform sama,
yakni: mendorong terlaksananya reforma agraria sejati.
Di tingkat wilayah ada Serikat Petani Pasundan di Jabar, Orga-
nisasi Tani Jawa Tengah di Jateng, Serikat Tani Independen di Jatim,
Badan Perjuangan Rakyat Penunggu Indonesia di Sumut, Serikat Tani
Bengkulu, Serikat Petani Lampung, Serikat Tani NTB, Serikat Petani
Kabupaten Sikka di NTT, Serikat Tani dan Nelayan di Sulsel, dan
lainnya. Walau kondisi serikat tani ini variatif tapi pokok perjuangan-
nya reforma agraria sejati.
Penulis menganggap penting organisasi rakyat yang ada
mengambil peran strategis dalam pengawalan reforma agraria secara
kritis konstruktif. Konsolidasi dan penguatan organisasi rakyat serta
para penyokongnya diperlukan untuk memastikan program ini
mengarah pada reforma agraria sejati—sebuah pembaruan yang
benar-benar untuk rakyat miskin, terutama kaum tani, buruh, nelayan,
masyarakat adat dan kaum miskin kota.
Jangan gagal
Rencana pelaksanaan reforma agraria sekarang ini sejatinya
tiupan peluit tanda dimulainya gerakan besar penghadiran keadilan
sosial. Untuk menghindari kegagalan, pemerintah dan rakyat ditan-
tang untuk segera memenuhi syarat-syarat utama yang diperlukan
bagi reforma agraria. Perjuangan reforma agraria tak boleh layu sebe-
lum berkembang, tak pantas busuk sebelum matang. Niat baik yang
sudah ada di tubuh pemerintah dan rakyatnya harus terus dimatang-
kan agar reforma agraria tercegah dari penundaan dan kegagalan.
Reforma agraria harus jadi konsensus kolektif bangsa (Koran
Tempo, 18/12/06). Reforma agraria harus mengisi benak, hati dan
tindakan nyata pemerintah bersama segenap rakyatnya. Tak perlu
ada yang merasa paling pintar, karena yang diperlukan adalah sinergi
antarkomponen bangsa. Jangan saling melemahkan, bersikaplah sa-
ling menguatkan dan meneguhkan.
Kematangan bangsa ini akan menjadi penentu mulusnya reforma
337

