Page 51 - MP3EI, Masterplan Percepatan dan Perluasan Krisis Sosial-Ekologis Indonesia
P. 51
Mengapa MP3EI Ada? Mengapa Sekarang?
41
memiliki keunggulan kompetitif. Yang ketiga adalah pariwisata. Kami tahu kami tak bisa menyaingi Paris, Dubai dan
New York, tetapi kami masih menjadi negara yang paling dikunjungi ke 17 di dunia, karena Haji dan Umrah bagi kaum
muslim. Jadi, kami berupaya untuk melayani sebaik mungkin para pengunjung dan menyediakan mereka kesempatan
berpariwisata di tengah pengalaman religius. Dan kemudian adalah perumahan... Kami perlu membangun empat juta
unit perumahan dalam 20 tahun ke depan...kami menargetkan dua juta orang akan tinggal di kota ini. Ukuran kota ini
akan sebesar Washington DC. dan pelabuhannya akan menjadi salah satu yang terbesar dari 10 pelabuhan besar di
dunia...Jadi, ini akan menjadi saat yang menyenangkan bagi kami”.
(http://www.mckinsey.com/insights/engineering_construction/fahd_al-rasheed, diakses tanggal 23 Desember 2013).
Di dalam melakukannya, sebagaimana MP3EI, CADP juga mendorong berbagai macam pembentukan koridor ekonomi:
Koridor Ekonomi Greater Mekong Subregion yang terdiri dari Cina, Vietnam, Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand; Koridor IMT
yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Thailand; dan Koridor Southern Archipelago atau BIMP, yang terdiri dari Brunei
Darussalam; Indonesia, Malaysia dan Filippina; Koridor Industri Delhi-Mumbai; Koridor Ekonomi dan Industri Mekong-
Jepang; dan Koridor Ekonomi Mekong-India.
Gambar 7:
CADP, sebagaimana MP3EI,
menciptakan berbagai macam
koridor ekonomi di level Asia.
Sumber: ERIA (2011).

