Page 76 - Islam dan Agraria: Telaah Normatif dan Historis Perjuangan Islam dalam Merombak Ketidakadilan Agraria
P. 76
dalam Pancasila yang diperjuangkan oleh para ulama seperti Abdul
Wahid Hasyim, Ki Bagus Hadi Kusumo, dan tokoh-tokoh Islam lainnya
merupakan rumusan Iman Syatibi tentang adl-dlaruriyat al-khams yaitu
81
Maqashidus syari’ah (maksud-maksud diturunkannya syariat). Maksud-
maksud syariah itu adalah pertama, menjaga agama (hifzud din) yang
kemudian diadopsi menjadi sila pertama dengan pemaknaan bahwa
kita harus mengutamakan keTuhanan. Kedua menjaga jiwa (hifzun nafs)
menjadi sila kedua. Ketiga, menjaga keturunan (hifzun nasl) yang dapat
dicapai dengan persatuan, sehingga diadopsi menjadi sila ketiga. Keempat,
menjagai akal (hifzul ’aql) dengan cara hikmah, sehingga menjadi sila
keempat. Kelima, menjaga harta benda atau kepemilikan (hifzul mal)
menjadi sila kelima.
Lebih jauh, menengok kandungan-kandungan dalam UUPA, maka
akan ditemukan kaitan yang erat dengan prinsip-prinsip pengelolaan
tanah dalam Islam. Sebagaimana yang dapat dilihat dalam tabel:
Tabel 3
Perbandingan Prinsip Penataan Pertanahan Pada Hukum Islam,
Hukum Adat dan UUPA
No. Hal-hal Pokok dalam Penataan Pertanahan
Islam Adat UUPA
1. Bumi milik Allah: Komunalistik Pasal 1 ayat (2)
Hima religius: Pasal 6
Hak Ulayat
81. Diolah dari data sekunder berupa rekaman kuliah oleh Salim A Fillah dengan tema
100% Islam 100% Nusantara.
Perjuangan Islam dalam Penataan Struktur Agraria di Indonesia 59

