Page 90 - Pengembangan Kebijakan Agraria: Untuk Keadilan Sosial, Kesejahteraan Masyarakat dan Keberlangsungan Ekologis
P. 90

Membaca Ulang Keberadaan Hak Guna Usaha (HGU) dan Kesejahteraan Rakyat

             kepemilikan tanah kepada para pemilik modal yang difasilitasi
             oleh keberadaan pasar tanah.
                 Ditengah-tengah lajunya investasi perkebunan oleh para
             pemilik modal besar di Indonesia, muncul sebuah pertanyaan,
             apakah dimungkinkan secara praktek program pembaharuan
             agraria melalui pemberian HGU kepada (koperasi) rakyat? Bila
             dilihat dari semangat pembaruan agraria awal Indonesia merdeka
             maupun dari pumpunan aturan maka hal ini sangat dimungkinkan.
             Hal ini akan menjadi sangat sulit dilakukan mengingat selain
             kekuatan para pemilik modal dalam mempengaruhi kebijakan
             pengaturan sumberdaya agraria juga karakter khas perkebunan
             warisan kolonial (sistem perkebunan eropa) yang diasumsikan
             memiliki segenap teknologi yang memadai untuk mengusahakan
             lahan perkebunan yang luas sehingga bisa menjadi lebih efisien.
             Namun demikian pada prakteknya, untuk kepentingan efisiensi
             pembangunan perkebunan besar mensyaratkan adanya ketersediaan
                                             22
             lahan dan tenaga kerja yang murah.
                 Seperti yang diungkapkan Kartodirjo dan Suryo (1991),
             bentuk dan orientasi lingkungan perkebunan yang lebih tertuju
             ke dunia luar, menjadikan lingkungan perkebunan seolah-olah
             terpisah dari lingkungan agraris setempat. Lebih-lebih karena
             perkebunan memiliki teknologi yang maju, maka perbedaan dengan
             lingkungan sekitarnya semakin menonjol. Karena itu kehadiran
             sistem perkebunan di lingkungan masyarakat agraris di tanah jajahan
             atau negara-negara berkembang, dianggap telah menciptakan
             tipe perekonomian kantong (enclave economics) yang bersifat



             22. Bandingkan dengan sistem pertanian keluarga yang memiliki keluwesan dan
                kelenturan yang tinggi sehingga dirinya mampu memanfaatkan sumberdaya
                yang dimiliki secara efisien.

                                      — 71 —
   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95