Page 24 - Potret Perjuangan Bapak Hukum Agraria Prof. Boedi Harsono
P. 24
Potret Perjuangan Bapak Hukum Agraria ....
maka pada Bab ini akan diuraikan latar belakang keluarga dan
pendidikan masa muda Boedi Harsono. Akar dari Boedi Harsono
adalah keluarga pamong praja jaman pemerintahan Belanda.
Dalam melaksanakan tugas kepamongprajaan di bidang perta-
nahan itu, kerapkali ayah Boedi Harsono membawa anaknya turut
serta. Perkenalan terhadap dunia kepamongprajaan ini membawa
kesan tersendiri bagi Boedi Harsono kecil. Sebagai anak tunggal
dari seorang pamongpraja, Boedi Harsono diharapkan oleh orang
tuanya untuk meneruskan jejak orang tuanya. Oleh karena itu,
setelah menempuh pendidikan di HIS dan MULO, Boedi Harsono
memantapkan impiannya untuk menjadi pamongpraja dengan
bersekolah di MOSVIA Magelang. Saat menempuh pendidikan di
MOSVIA, ayah Boedi Harsono meninggal dunia. Beruntung Boedi
Harsono dibantu oleh pamannya melanjutkan studi di MOSVIA.
Bab III ‘Masa Pendudukan Jepang Sampai Kemerdekaan In-
donesia: Bekerja dan Kuliah’ ini akan menguraikan masa awal
karier Boedi Harsono. Pada awal kariernya Boedi Harsono diper-
bantukan di kawedanan Kediri pada masa pendudukan Jepang.
Sejak semula, Boedi Harsono ditugasi untuk menyelesaikan
masalah-masalah pertanahan seperti perjanjian sewa tanah antara
petani dengan pabrik gula. Kariernya terus menanjak, pada masa
revolusi kemerdekaan Boedi Harsono ditempatkan di Bagian
Ekonomi Kantor Karesidenan Kediri, hingga ia diangkat menjadi
camat di Batu, Malang. Riwayat pekerjaannya ini membuat Boedi
Harsono sangat menguasai masalah pertanahan. Selain itu,
pekerjaannya sebagai camat memberi kesan tersendiri bahwa mulai
saat itu Boedi Harsono benar-benar merasa menjadi pamongpraja.
Tidak lama Boedi Harsono sebagai camat, karena mantan
atasannya sewaktu bekerja di Karesidenan Kediri mengajaknya
untuk pindah ke Jakarta membantu Departemen Dalam Negeri
11

