Page 67 - Permasalahan Surat Ijin Memakai Tanah Negara sebagai Alas Hak dalam Pendaftaran Tanah di Kota Tarakan
P. 67

Dalam bekerja, instansi pertanahan tidak menyatakan palsu atau tidak
             palsu. Kakantah maupun Kakanwil tidak berhak untuk menyatakan surat-
             surat kelengkapan berkas permohonan yang dilampirkan oleh pemohon
             adalah palsu atau tidak. Jika terdapat surat rekomendasi palsu dari Pejabat
             yang mendasari lahirnya hak, maka instansi pertanahan tidak mengambil
             alih ketidakbenaran surat tersebut, atau instansi pertanahan tidak dapat
             dipersalahkan atas lahirnya hak atas nama seseorang. Kesalahan akan
             dikembalikan kepada siapa yang membuat surat palsu tersebut, dan BPN
             dapat membatalkan hak atas tanah yang telah lahir dan status tanahnya
             kembali menjadi seperti semula.
                   Dalam praktiknya, jika terjadi kesalahan dalam penerbitan hak
             oleh BPN, maka pihak BPN akan turut menjadi salah satu tergugat.
             Atas dasar itu, banyaknya kasus SIM-TN yang lahir tidak prosedural
             telah menimbulkan kegalauan di lingkungan Kantah. Contoh sepenggal
             keluhan atas kekhawatiran yang dialami:

                   ”Dalam melayani permohonan (pendaftaran tanah), kami pasrah saja dan
                   mengandalkan doa. Ya... mau gimana lagi, kan nggak bisa kita menolak
                   permohonan dari masyarakat, pelayanan (pertanahan) kan harus tetap
                   jalan...”.
                   Rasanya sangat beralasan kegalauan yang dirasakan Kantah. SIM-TN
             dengan subjek penguasaan fiktif dalam program pengadaan tanah untuk
             pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Kelurahan
             Juata Laut merupakan contoh nyata bahwa SIM-TN ternyata rawan
             manipulasi. Kasus itu mencuat pada tahun 2011, ketika oknum Panitia
             Pengadaan Tanah membuat sekitar empatpuluhan SIM-TN dengan
             mengatasnamakan beberapa warga. Beberapa di antaranya sebenarnya
             tidak berhak. Ternyata dalam perkembangannya muncul beberapa warga
             lain yang komplain, bahwa mereka juga berhak atas ganti rugi yang akan
             diberikan. Setelah diusut penyidik, ternyata telah terjadi tindak manipulasi
             dan korupsi yang melibatkan aparat Pemko dari tingkat kelurahan,
             kecamatan, hingga pemerintah kota, bahkan seorang pejabat setingkat
             eselon IV di lingkungan Kantah juga telah ikut menjadi terpidana pada
             tahun 2013.
                   Lahirnya kebijakan SIM-TN sebenarnya itikhad baik dari Pemko
             untuk mengantisipasi penguasaan liar atas tanah Negara, pengendalian
             ini perlu dilakukan karena seiring dengan perkembangan, penguasaan-


             58     Permasalahan Surat Ijin Memakai Tanah Negara
   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72