Page 200 - Politik Kelembagaan Agraria Indonesia: Jalan Terjal Pembentukan Kelembagaan dan Kebijakan Agraria, 1955-2022
P. 200

M. Nazir Salim, Trisnanti Widi R, Diah Retno W.

                        situasi yang baru pasca peristiwa 1965. Yang justru terlihat
                        aneh adalah, dari lima program di atas tidak menyinggung
                        secara jelas kebijakan terkait transmigrasi, hanya masuk
                        dalam penataan land use planning, namun skema kebijakan
                        transmigrasi seperti apa belum muncul dalam pidato pelan-
                        tikan Dirjen Agraria dan Transmigrasi. Namun tampaknya,
                        persoalan transmigrasi masuk dalam skema poin keempat,
                        yakni pembangunan dan pembinaan hukum agraria nasio-
                        nal, khususnya menyiapkan beberapa perangkat hukum
                        terkait hak atas tanah di wilayah transmigrasi, seperti Pera-
                        turan Dirjen Agraria dan Transmigrasi No. 3 Tahun 1967
                        tentang Penggunaan Tanah di Daerah Transmigrasi dan
                        Hak-hak Atas Tanah untuk para Transmigrasi dan Kelu-
                        arganya (Penyuluh Landreform, No. 1-2-3, Juli-Agustus-Sep-
                        tember 1968).
                            Dalam lampiran Keputusan Presidium No. 163 Tahun

                        1966, kebijakan landreform tidak dikeluarkan dari agenda
                        kabinet, sehingga  perubahan yang terjadi hanya kelem-
                        bagaan, dari kementerian kemudian diturunkan kelasnya
                        menjadi Direktorat Jenderal Agraria dan Transmigrasi di
                        bawah Departemen Dalam Negeri yang dikomandoi oleh
                        Mayjen. Basuki  Rachmat. Posisi ini jelas menunjukkan
                        arah  dan kebijakan  politik pasca  1965 karena  pengga-
                        bungan Dirjen Agraria dan Transmigrasi  menunjukkan
                        sebuah  gambaran pekerjaan besar  namun  “baju  yang
                        sangat kecil”. Perubahan politik dan kebijakan itu kemu-
                        dian menempatkan Landreform dalam sebuah “Direktorat
                        Pembangunan Tata Agraria dan Landreform” sebagaimana
                        dijelaskan dalam Lampiran Keputusan Presidium No. 163

                         164
   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204   205