Page 263 - Politik Kelembagaan Agraria Indonesia: Jalan Terjal Pembentukan Kelembagaan dan Kebijakan Agraria, 1955-2022
P. 263

Politik Kelembagaan Agraria Indonesia

                             HGU yang tidak menggunakan fasilitas penanaman
                             modal dapat  dilakukan oleh kepala Kantor Wilayah
                             BPN Provinsi. Yang dimaksud dengan fasilitas Pena-
                             naman Modal adalah segala bentuk insentif fiskal dan
                             nonf iskal serta  kemudahan pelayanan  Penanaman
                             Modal, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
                             undangan.
                          2. Surat Edaran Kepala BPN No. 580.2-5741-DIII Tahun
                             1990 dan Surat  Edaran Kepala  BPN  No.  580.2-3071
                             Tahun  1991 tentang  Pembentukan Tim  Pengawasan
                             dan  Pengendalian Tanah  untuk  Keperluan Swasta.
                             Surat  edaran tersebut  memberikan implikasi bahwa
                             tanah sekalipun penanam modal diberikan kemudahan
                             fasilitas perolehan hak atas tanah, namun tetap akan
                             diawasi dan dilakukan evaluasi terhadap tanah yang
                             diberikan haknya. Evaluasi tersebut di antaranya untuk

                             melihat apakah tanahnya masih digunakan dan diusa-
                             hakan dengan baik sesuai dengan keadaan, sifat, dan
                             tujuan pemberian hak pada saat hak tersebut diberikan.
                             Tentu saja secara teori dan perundnagan demmikian,
                             namun seringkali berbeda dengan praktik-praktik yang
                             dilakukan di lapangan.
                          3. Peraturan Kepala BPN No. 3 tahun 1992 tentang Tata
                             Cara  bagi  Perusahaan  untuk  Memperoleh  Penca-
                             dangan Tanah, Izin Lokasi, pemberian perpanjangan
                             dan pembaharuan hak atas tanah serta penerbitan serti-
                             f ikatnya; Peraturan  Menteri Negara Agraria/Kepala
                             BPN No. 2 Tahun 1993 tentang Tata Cara Memperoleh
                             Izin Lokasi dan Hak Atas Tanah bagi Perusahaan dalam

                                                                             227
   258   259   260   261   262   263   264   265   266   267   268