Page 79 - Politik Kelembagaan Agraria Indonesia: Jalan Terjal Pembentukan Kelembagaan dan Kebijakan Agraria, 1955-2022
P. 79

Politik Kelembagaan Agraria Indonesia

                          2 orang Scheepen sekaligus merupakan bukti hak tanah
                          dan bukti pendaftaran peralihan hak tanah.


                           Kadaster Setelah Ordonansi Balik Nama

                              Setelah diundangkannya Ordonansi Balik Nama oleh
                          Pemerintah Kolonial,  tugas  ahli  ukur  yang  diberikan
                          kepada  ahli ukur  pemerintah diatur  lebih rinci  sesuai
                          dengan pokok penyelenggaraan suatu kadaster. Tugas
                          tersebut antara lain: Menyimpan dan memelihara peta-
                          peta tanah maupun pembuatannya. Setiap bidang tanah
                          harus diberi nomor di atas tanah tersebut; menyelengga-
                          rakan daftar-daftar antara lain: -daftar tanah dengan men-
                          catat nomor, luas tanah dan uraian mengenai letak dan
                          batasnya, -daftar dari peralihan hak atas tanah; Pemberian
                          landmeter kennis (ahli ukur) yang merupakan salah satu
                          syarat bagi pendaftaran peralihan hak atas tanah, dan juga
                          merupakan alat bagi pemeliharaan peta dan daftar tanah,
                          sehingga sesuai dengan keadaan hukum sebenarnya dari
                          setiap bidang tanah; Memelihara daftar verponding yang
                          dikenakan  atas  tanah-tanah  dengan  hak  Eropa,  serta
                          memberi nomor-nomor verponding pada setiap hak atas
                          tanah menurut hukum Eropa. Pengenaan pajak verpon-
                          ding diatur dalam Ordonansi Staatsblad 1823 No. 5.
                              Ahli ukur pemerintah pada zaman kolonial diangkat
                          oleh Gubernur  Jenderal yang dengan jabatannya, ahli
                          ukur harus disumpah. Ahli ukur di daerah diawasi oleh
                          residen setempat. Selain itu, ahli ukur dibekali instruksi
                          yang rinci dan jelas untuk pemetaan, pengukuran, dan
                          harus  melaksanakan  di  daerah  yang  ditunjuk  oleh


                                                                              43
   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84