Page 238 - Transformasi Masyarakat Indonesia dan Historiografi Indonesia Modern
P. 238

Transformasi Masyarakat Indonesia...

               yang Ideal. Gagasan dan citra raja yang ideal itu dalam kerajaan
               Jawa umumnya menganut ajaran kultural yang termuat dalam
               konsep ajaran Asta Brata yang termuat dalam Serat Rama, dan
               untuk Kraton Yogyakarta masih ditambah dengan ajaran yang
               termuat dalam karya karya intelektual dari Serat Tajusalatin dan
               Serat Puji, yang tersimpan dalam Kraton Yogyakarta. Konsep
               Astabrata tersebut pada prinsipnya mendasarkan pada delapan
               ajaran kebajikan bagi raja untuk memerintah rakyatnya sebagai
               perwujudan Raja Gung Binathara. Kedelapan ajaran itu antara
               lain mencakup sikap perilaku utama raja yang berinti pada ke-
               dermawaan, keberanian, memberantas kejahatan, kebijaksana-
               an, kasih sayang, kepedulian, kemurahan, ketegaran dalam
               menghadapi kesulitan dan keberanian dalam menghadapi segala
               musuh yang akan mengancam negara.
                   Sementara ajaran yang berasal dari Serat Tajusalatin, Mah-
               kota Raja-raja, (Serat Tajusalatin versi Kraton Yogyakarta) yang
               merupakan resepsi Kitab Tajussalatin yang berasal dari Dunia
               Melayu yang ditulis oleh Bukhari al Jauhari di Kasultanan Aceh
               pada 1603, memberikan landasan konsepsional tentang kepe-
               mimpinan raja ideal menurut ajaran Islam. Pada garis besarnya
               isi serat itu sebagai berikut. Pertama, raja harus memahami ten-
               tang asal usul manusia, kekuasaan Tuhan Yang Maha Kuasa,
               kehidupan manusia di dunia, dan akhir hayat manusia. Kedua,
               raja harus memahami tugas dan fungsinya sebagai penguasa
               rakyat. Ketiga, raja harus bertindak adil dan menghindari tin-
               dakan yang lalim. Keempat, raja harus alim dan berbudi luhur.
               Maksudnya, ialah raja harus memiliki ilmu pengetahuan yang
               luas baik ilmu agama maupun ilmu pengetahuan tentang ma-
               nusia, serta memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan
               yang mendalam dan berahlak mulia. Kelima, raja harus menela-
               dani keutamaan ajaran yang termuat dalam AI Qur’an, ajaran
               Nabi Muhammad S.A.W. yang termuat dalam Hadis, serta men-
               contoh akhlak mulia dari sahabat para nabi, para khalifah, dan
               para raja Islam maupun lainnya. Keenam, berisi kutukan terhadap

                                                                        217
   233   234   235   236   237   238   239   240   241   242   243