Page 51 - Transformasi Masyarakat Indonesia dan Historiografi Indonesia Modern
P. 51

Djoko Suryo

            imperialisme Barat, yang diikuti dengan kelahiran bangsa (na-
            tion) dan negara bangsa (nation state) baru yang bebas dan
            merdeka dari bekas tanah jajahan di Asia, Afrika, dan Amerika
            Latin, termasuk Asia Tenggara dan Indonesia. Sekalipun de-
            mikian, berakhirnya Perang Dunia II konflik dan ketegangan
            baru muncul kembali dalam bentuk Perang Dingin yang bersifat
            global. Perang ini muncul sebagai akibat dari terbentuknya
            tatanan politik dunia (global politics) yang bersifat bipolar, yaitu
            memusat pada dua blok ideologi yang bertentangan/bermu-
            suhan antara Blok Barat yang demokratis-kapitalis dan Blok
            Komunis di bawah dua negara Adikuasa (Super Power) Amerika
            dan Rusia. Sebagai akibatnya, selama terjadinya Perang Dingin
            dunia terbagi menjadi tiga kelompok negara. Pertama, yaitu
            kelompok negara-negara kaya yang menganut sistem politik
            demokratis yang dipimpin oleh Amerika Serikat. Kedua, negara
            komunis yang miskin di bawah Uni Soviet; dan ketiga, yaitu
            negara-negara Dunia-Ketiga (Third World), yang ada di luar
            kelompok/blok tersebut, yang kebanyakan terdiri dari negara-
            negara baru di Asia, Afrika, dan Amerika Latin, yang masih
            miskin terbelakang/berkembang (underdeveloped/developing
                      3
            countries).  Kelompok tersebut terakhir ini kemudian mena-
            makan diri sebagai kelompok Gerakan Non-Blok (GNB atau
            Non Aligned Movement). Konflik antara kedua negara adikuasa
            tersebut telah melibatkan negara-negara yang ada di bawah
            jaringan pengaruhnya, baik sebagai negara sekutu (allies) maupun
            negara satelit dan kliennya (clients). Tidak dapat dihindari
            bahwa dampak dari permusuhan dua kubu negara adikuasa
            tersebut juga dirasakan oleh negara-negara Dunia Ketiga atau
            Non-Blok, termasuk Indonesia. Perlu dikemukakan pula, bahwa
            dalam periode yang sama, yaitu sejak Perang Dunia II, sesung-



                3  Monte Palmer, Dilemmas of Political Development, An Introduction to the
            Politics of the Developing Areas (Ithaca, Illinois: F.E. Peacock Publisher, Inc.,
            1985), hlm. 1-2.

            30
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56