Page 55 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 55

M. Shohibuddin & M. Nazir S (Penyunting)

            Indonesia, karenanya perlu diatur dan dikelola secara
            nasional untuk menjaga keberlanjutan sistem kehidupan
            berbangsa dan bernegara; (c) bahwa pengaturan dan penge-
            lolaan pertanahan tidak hanya ditujukan untuk menciptakan
            ketertiban hukum, tetapi juga untuk menyelesaikan
            masalah, sengketa, dan konflik pertanahan yang timbul; (d)
            bahwa kebijakan nasional di bidang perta-nahan perlu
            disusun dengan memperhatikan aspirasi dan peran-serta
            masyarakat guna dapat memajukan kesejahteraan umum.
            Dalam rangka semua ini maka  Perpres No. 10 Tahun
            2006 telah memberikan mandat kepada Badan Perta-
            nahan Nasional RI antara lain untuk menjalankan
            reforma agraria dan sekaligus melakukan pengkajian dan
            penanganan masalah, sengketa, perkara dan konflik di bi-
            dang pertanahan.
                Pada tataran kebijakan, belum lama ini Presiden SBY
            telah mengalokasikan lahan seluas 8,1 juta hektar seba-
            gai titik tolak untuk pelaksanaan Program Pembaruan
            Agraria Nasional (PPAN). Dengan adanya obyek lahan
            yang sudah ditetapkan untuk program ini, maka pelak-
            sanaan PPAN diharapkan dapat berdampak langsung pada
            penciptaan sumber baru kesejahteraaan rakyat, penyediaan
            lapangan kerja baru, dan pengurangan angka kemiskinan.
            Kerangka waktu dan tahapan pelaksanaannya juga telah
            ditetapkan, yaitu harus dimulai pada tahun 2007 dengan
            diawali tahap pilot project redistribusi lahan seluas 400.000
            hektar.
                Dengan digulirkannya kebijakan semacam ini, maka
            tantangannya kemudian adalah bagaimana mendesain PPAN
            ini sehingga bisa dilaksanakan secara terpadu dan diorien-

            8
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60