Page 311 - Problem Agraria, Sistem Tenurial Adat, dan Body of Knowledge Ilmu Agraria- Pertanahan (Hasil Penelitian Sistematis STPN 2015)
P. 311

Pengadaan Tanah Tol Tras Jawa Ruas Mantingan-Kertosono II: ...  293


              3.   Faktor ketidakjelasan subyek hak atas tanahnya.
                  Dijelaskan oleh PPK kab.Nganjuk Pak Surito, bahwa sering ditemukan
                  tanah-tanah obyek pembebasan tanah yang tidak jelas subyek haknya.
                  Hal ini disebaban oleh terjadinya jual beli di bawah tangan yang tidak
                  terpantau dan tidak didokumentasikan di Kantor Pertanahan. Kondisi
                  ini  sering  menyulitkan  para  petugas  yang  melakukan  identifikasi
                  bidang-bidang tanah obyek pembebasan tanah. Hal ini senada dengan
                  temuan Hayati (2011:79) , bahwa peralihan hak di bawah tangan akan
                                       5
                  menyebabkan sulitya inventarisasi obyek pembebasan tanah, terlebih
                  jika peralihan hak bi bawah tangannya terjadi berulang kali.
              4.  Faktor kesulitan mendapatkan tanah pengganti.
                  Tanah-tanah yang bukan milik warga yaitu tanah TKD, tanah wakaf,
                  tanah milik BUMD, BUMN,  tanah kehutanan,  dan  tanah meilik
                  pemerintah  daerah  yang pembebasannya  tidak  menggunakan uang
                  ganti rugi (UGR) maka menghadapi kesulitan dalam mencari tanah-
                  tanah penggantinya. Hal ini juga ditegaskan oleh Surito dan beberapa
                  Kepala  Desa yang  diwawancarai.  Temuan  ini  senada  dengan yang
                  dikemukakan oleh Hayati (2011:79) , yang menyatakan bahwa kesulitan
                                               6
                  mendapatkan tanah pengganti bagi tanah-tanah yang penggantiannya
                  bukan menggunakan uang, terlebih jika nanti telah diterapkannya UU
                  No. 2 Tahun 2012 yang memberikan peluang untuk memberikan ganti
                  kerugian dengan berbagai bentuk,
              5.   Faktor kurang tertib dan lengkapnya pengelolaan arsip pengadaan tanah
                  Kasubsi  pengukuran  dan  pemetaan Kantor Pertanahan Kabupaten
                  Nganjuk  mengemukakan  bahwa salah satu  penyebab  timbulnya
                  masalah kelancaran dalam pengadaan tanah adalah kurang tertib dan
                  lengkapnya pengelolaan arsip pengadaan tanah baik di BPN maupun di
                  Bagian Tata Usaha Pemerintahan Sekretaris Daerah Kabupaten. Beliau
                  mencontohkan kasus  tersebut  pernah  terjadi  di  Pemkab Kebumen
                  untuk pengadaan tanah bagi pembangunan Jalan Lintas Selatan (JLS).
              6.  Sulitnya mencapai kesepakatan harga  ganti  rugi  antara masyarakat
                  pemilik  tanah  dengan  pemerintah  yang  memerlukan  tanah.  Surito


              5   Hayati,  Rahmi. 2011.  Pengadaan  Tanah  Untuk  Pembangunan  Jalan  Lintas
                  Selatan  di Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa  Tengah”. Skripsi  STPN,
                  Yogyakarta.
              6   Hayati,  Rahmi. 2011.  Pengadaan  Tanah  Untuk  Pembangunan  Jalan  Lintas
                  Selatan  di Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa  Tengah”. Skripsi  STPN,
                  Yogyakarta.
   306   307   308   309   310   311   312   313   314   315   316