Page 24 - E-book Kimia Hijau dalam Kearifan Lokal Purbalingga
P. 24

Konteks Dalam Konsep Kimia Hijau




                   a.    Proses  pewarnaan  pembuatan  batik  di  Purbalingga  saat  ini

                         masih tetap melestarikan dan menggunakan  ilmu pewarnaan
                         Najendra  dan  Tan  Hok  Bji.  Pewarnaannya  didasarkan  pada

                         penggunaan  pewarna  alami  (kunyit,  soga,  daun  mangga,
                         jantung  pisang,  dan  kayu  mahoni)  yang  memanfaatkan
                         tumbuhan  di  sekitar untuk menghasilkan warna pada kain

                         batik sehingga dapat memaksimalkan penggunaan bahan baku
                         alami tanpa menghasilkan limbah berlebih yang termasuk

                         dalam efisiensi atom. Selain itu pewarna alam yang ramah
                         lingkungan dapat diuraikan secara alami setelah digunakan
                         pada proses batik, hal ini sesuai dengan prinsip kimia hijau

                         yaitu desain produk yang lebih ramah lingkungan.
                   b.    Limbah batik batik di Purbalingga menggunakan IPAL sebagai
                         pembuangan  limbah  batik  sehingga  tidak  mencemari

                         lingkungan.
                   c.    Pemanfaatan kain mori hasil tenunan lokal sebagai bahan
                         baku untuk batik mencerminkan usaha untuk mengurangi

                         ketergantungan pada impor. Hal ini sejalan dengan prinsip
                         kimia hijau yang mendorong penggunaan sumber daya lokal

                         yang berkelanjutan.
                   d.    Mengikuti tradisi pewarnaan dari tokoh seperti Najendra dan
                         Tan Hok Dji menunjukkan penghormatan terhadap praktik

                         lokal yang berkelanjutan dalam pembuatan batik. Pendekatan
                         ini mengintegrasikan pengetahuan tradisional dengan prinsip-

                         prinsip     kimia      hijau    untuk      menciptakan          produk       yang
                         berkelanjutan secara lingkungan.






















                                                            15
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29