Page 44 - E-book Kimia Hijau dalam Kearifan Lokal Purbalingga
P. 44
Konteks Dalam Konsep Kimia Hijau
a. Pemanfaatan rumput lebih efisien (sesuai dengan prinsip
efisiensi energi) dibandingkan kayu dan kulit yang jauh lebih
lama dalam proses pembuatannya dan rumput merupakan sda
terbarukan yang sisanya juga dapat terurai dengan baik hal ini
mengacu pada prinsip desain produk yang lebih ramah
lingkungan.
b. Proses pembuatan wayang suket dengan cara tradisional yang
menghindari terjadinya limbah yaitu dengan cara pemukulan
gebuk atau gepuk: bahasa Jawa) rumput sebelum dianyam
menjadi wayang. Hal ini telah menghindari dari terbentuknya
limbah yang tidak diinginkan sesuai dengan prinsip kimia hijau
untuk pencegahan polusi atom.
c. Pembuatan wayang suket tidak memerlukan proses pewarnaan
karena menggunakan bahan alami, yaitu rumput kasuran yang
dikeringkan dan dianyam. Keputusan ini untuk tidak
menggunakan pewarna tambahan mencerminkan pendekatan
kimia hijau yang mengutamakan penggunaan bahan alami dan
menghindari bahan kimia sintetis yang bisa berdampak buruk
pada lingkungan dan kesehatan manusia sesuai dengan prinsip
sintesis yang lebih aman.
d. Penggunaan rumput kasuran yang hanya tersedia pada
periode tertentu (bulan Sura atau Suro) menunjukkan
pemanfaatan sumber daya lokal secara berkelanjutan. Hal ini
sesuai dengan prinsip-prinsip kimia hijau yang mendorong
penggunaan bahan alami yang dapat diperbaharui tanpa
mengganggu ekosistem.
35