Page 26 - MODUL PENGEMBANGAN PROFESI GURU
P. 26

menerus disosialisasikan kepada masyarakat dan khususnya kepada setiap guru/anggota
                  PGRI. Rumusan dan isi senantiasa diperbaiki dan disesuaikan dalam setiap kongres.

                         Adapun lingkup isi kode etik guru di Indonesia, pada garis besarnya mencakup
                  dua  hal  yaitu  preambul  sebagai  pernyataan  prinsip  dasar  pandangan  terhadap  posisi,

                  tugas, dan tanggung jawab guru, dan pernyataan-pernyataan yang berupa rujukan teknis

                  operasional yang termuat dalam sembilan butir batang tubuhnya. Kesembilan butir itu
                  memuat hubungan guru atau tugas guru dengan:

                   1.  pembentukan pribadi peserta didik,
                   2.  kejujuran profesional,

                   3.  kejujuran dalam memperoleh dan menyimpan informasi tentang peserta didik,

                   4.  pembinaan kehidupan sekolah,
                   5.  orang tua murid dan masyarakat,

                   6.  pengembangan dan peningkatan kualitas diri,
                   7.  sesama guru (hubungan kesejawatan),

                   8.  organisasi profesi, dan

                   9.  pemerintah dan kebijakan pemerintah di bidang pendidikan.


              C.  Etos Kerja dan Profesionalisme Guru
                         Profesi  diukur  berdasarkan  kepentingan  dan  tingkat  kesulitan  yang  dimiliki.

                  Dalam dunia keprofesian kita mengenal berbagai terminologi kualifikasi profesi yaitu:
                  profesi,  semi  profesi,  terampil  tidak  terampil,  dan  quasi  profesi.  Gilley  dan  Eggland

                  (1989) mendefinisikan profesi sebagai bidang usaha manusia berdasarkan pengetahuan,

                  dimana keahlian dan pengalaman pelakunya diperlukan oleh masyarakat.  Definisi ini
                  meliputi aspek yaitu:

                   1.  Ilmu pengetahuan tertentu;
                   2.  Aplikasi kemampuan/kecakapan;

                   3.  Berkaitan dengan kepentingan umum.


                         Sebagai acuan pilihan perilaku, etika bersumber pada norma-norma moral yang

                  berlaku. Sumber yang paling mendasar adalah agama sebagai sumber keyakinan yang
                  paling  asasi,  filsafat  hidup.  Dalam  dunia  pekerjaan,  etika  sangat  diperlukan  sebagai

                  landasan perilaku kerja para guru dan tenaga kependidikan lainnya. Dengan etika kerja






                                                                                                      4
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31