Page 122 - Risalah Tuntunan Shalat Lengkap
P. 122
gerhana bulan dan gerhana matahari.
Kalau gerhana bulan kita lakukan shalat Khusuf, dan
Kalau gerhana matahari kita lakukan shalat Kusuf
Kedua shalat ini hukumnya sunnat muakkad.
Waktu melakukan shalat gerhana matahari yaitu dari timbul
gerhana itu sampai matahari kembali sebagaimana biasa, atau sam
pai terbenam. Sedang shalat gerhana bulan waktunya mulai dari
terjadinya gerhana itu sampai terbit kembali, atau sampai bulan
nampak utuh.
Cara mengerjakannya :
Pertama :
Shalat dua raka'at sebagaimana shalat biasa, boleh dilakukan
sendiri sendiri, tetapi lebih utama dilakukan berjama'ah.
Kedua :
— Shalat dua raka'at dengan 4 kali ruku', dan 4 kali sujud, yakni
pada raka'at pertama sesudah ruku' dan I'tidal membaca surat
Fatihah lagi, kemudian terus ruku sekali lagi dan i'tidal lagi,
kemudian terus sujud sebagaimana biasa.
— Pada raka'at kedua juga dilakukan seperti pada raka'at yang
pertama. Dengan demikian shalat gerhana itu semuanya ada
4 ruku', 4 fatihah dan 4 sujud.
— Bacaan fatihah dan surat dalam shalat gerhana bulan dinya
ringkan, sedang dalam gerhana matahari tidak dinyaringkan.
Dalam membaca surat pada tiap-tiap raka'at disunatkan mem
baca surat-surat yang panjang.
— Jika shalat gerhana itu dikerjakan seperti shalat biasa dua ra
ka'at dengan dua ruku', maka tidak ada halangan, yakni cukup
sah pula.
1
Lafazh / niatnya (gerhana bulan) :
USHALLI SUNNATAL KHUSUUFI RAK'ATAINI LILLAA
HI TA'ALA. ALLAHU AKBAR.
Artinya :
. . "Aku niat .shalat Gerhana bulan dua raka'at, karena Allah
Ta'ala".
122