Page 39 - E-MODUL SISTEM KOORDINASI_AYU ANDRIANI SRG_1
P. 39

B.  Indra Pembau

                       Hidung merupakan indra pembau yang menerima rangsangan zat kimia yang bertindak
              sebagai  kemoresptor.  Reseptor  hidung  adalah  saraf  olfaktori  dan  terletak  pada  langit-langit

              rongga  hidung  yang  peka  terhadap  molekul  bau  (odoran).  Lihat  Gambar  3.2.  Daerah  yang
              sensitive terhadap rasa bau terletak di bagian atas rongga hidung dimana terdapat dua jenis sel

              yaitu: sel penyokong berupa sel-sel epitel dan sel pembau sebagai reseptor yang berupa sel-sel
              syaraf.  Sel reseptor olfaktori merupakan sel saraf yang badan selnya terletak dalam membrane

              olfaktori  sedangkan  dendritnya  menjulur  ke  permukaan  membrane  dengan  ujung  dendrit

              bersilia. Ketika stimulus berupa gas atau uap suatu zat berdifusi ke wilayah ini, stimulus akan
              mengikat reseptor olfaktori pada membrane plasma silia.

                       Indra  pembau  dan  indra  pengecap  saling  bekerja  sama  karena  rangsangan  bau  dari

              makanan di dalam mulut dapat mencapai rongga hidung dan diterima oleh reseptor olfaktori.
              Keadaan ini akan terganggu ketika anosmia, yaitu keadaan hilangnya kemampuan seseorang

              untuk  mencium  bau  akibat  flu  atau  alergi  yang  bersifat  sementara.  Anosmia  menyebabkan
              hubungan antara rongga hidung dan mulut terganggu sehingga bau makanan dari mulut tidak

              mencapai rongga hidung dan makanan seakan-akan tidak ada rasanya yang memicu hilangnya
              nafsu makan, penurunan berat badan, nutrisi hingga depresi.























                                               Gambar 3.2  Struktur Indra Pembau

                                                  Sumber: www.slideshare.com











                                                           27
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44