Page 19 - YUNI FITRIA_17033075_Neat
P. 19

Buku Ajar Fisika
                                                                                                                                                                               Kelas X Semester 2


                               Hukum Kekekalan Momentum














                                                     Gambar 7. Tumbukkan bola
                               Perhatikan gambar 4 diatas. Dua buah bola pada gambar diatas bergerak

                        berlawanan dengan arah saling mendekati. Bola pertama massanya m 1, bergerak

                        dengan  kecepatan  v 1.  Sedangkan  bola  kedua  massanya  m 2  bergerak  dengan
                        kecepatan v 2. Jika kedua bola berada pada lintasan  yang sama dan lurus,  maka

                        pada suatu saat kedua bola akan bertabrakan.
                               Dengan memperhatikan analisis gaya tumbukan bola pada gambar diatas

                        ternyata  sesuai  dengan  pernyataan  hukum  III  Newton.  Kedua  bola  akan  saling
                        menekan  dengan  gaya  F  yang  sama  besar,  tetapi  arahnya  berlawanan.  Akibat

                        adanya  gaya  aksi  dan  reaksi  dalam  selang  waktu  Δt  tersebut,  kedua  bola  akan

                        saling  melepaskan  diri  dengan  kecepatan  masing-masing  sebesar  v’ 1  dan  v’ 2.
                        Penurunan rumus secara umum dapat dilakukan dengan meninjau gaya interaksi

                        saat terjadi tumbukan berdasarkan hukum III Newton.

                                                        F aksi = – F reaksi

                                                           F 1 = – F 2
                               Impuls yang terjadi selama interval waktu Δt adalah F 1.Δt = -F 2.Δt . Kita
                        ketahui bahwa tidak ada gaya luar yang mempengaruhi, maka:  I = F.Δt = Δp ,

                        maka persamaannya menjadi seperti berikut:
                                                          Δp 1 = – Δp 2

                                                m 1v 1 – m 1v’ 1  = -(m 2v 2 – m 2v’ 2)

                                                 m 1v 1 + m 2v 2 = m 1v’ 1 + m 2v’ 2





                                                              16
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24