Page 25 - MAKs-Z SKENSAGRA
P. 25
Selain berprestasi dalam bidang akademik, ternyata Indira juga
berprestasi juga dalam bidang non akademik. Indira pernah masuk
20 besar seleksi cak yuk kabupaten Pasur uan. Indira lolos melewati
3 tahap seleksi, padahal SMKN 1 GRATI mengirimkan 3 peserta tapi
hanya Indira yang lolos masuk 20 besar yang tidak pernah ia sangka
sebelumnya. Indira mempelajari lebih dalam lagi materi yang akan
keluar dalam tes cak yuk dengan searching di internet.
Meskipun waktu untuk seleksi cak yuk kabupaten Pasuruan hampir
berdekatan dengan jam Indira persiapan LKS tapi, itu sama sekali
tidak mengganggu konsentrasinya dan tetap fokus dalam belajar.
Indira juga dibantu oleh guru pembimbingnya untuk mengatur
waktu antara persiapan LKS dan persiapan seleksi cak yuk. Indira
mendapatkan guru pembimbing yang pengertian dan sangat
mendukungnya. Itu yang membuat Indira terus mengobarkan
semangatnya untuk menjadi yang terbaik.
Semua proses dan persiapan yang dilakukan oleh Indira tidak terlepas dari teknologi. Apalagi di era digital seperti
sekarang ini, teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun teknologi
dapat membuat seorang pelajar menjadi bergantung dan lengah dalam menjalani tugas belajarnya, namun Indira
membuktikan sebaliknya. Di balik gempuran teknologi yang semakin meningkat, Indira justru mampu
memanfaatkannya dengan baik untuk mendukung kegiatan belajarnya. Ia menyadari bahwa teknologi tidak
hanya sekadar pengganggu, tetapi juga dapat menjadi alat yang sangat berguna.
Dari cerita inspiratif seorang Indira kita dapat menarik kesimpulan
bahwa, tidak selamanya teknologi memberi dampak buruk, tetapi
tergantung dari kita semua sebagai konsumen yang harus bijak dalam
menggunakan teknologi. Teknologi akan menjadi alat yang sangat
berguna dalam meningkatkan potensi diri dan mencapai tujuan.
Seperti yang ditunjukkan oleh Indira, kita semua dapat menjadi siswa
atau siswi berprestasi yang mampu menghadapi gempuran teknologi
dengan baik.