Page 74 - Modul Smart ASN
P. 74
Smart ASN
diinisiasi, dikelola dan dipimpin.
Setelah mampu mengamalkan beberapa poin di atas, maka kita bisa
menjadi warga digital yang Pancasilais, yaitu:
1. Berpikir kritis; Berpikir kritis melatih kita untuk tidak sekedar sharing,
namun mempertimbangkan apakah konten yang akan kita produksi dan
distribusikan selaras dengan nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
Dasar utamanya adalah pertanyaan apakah konten kita benar (objektif,
sesuai fakta), penting, dibutuhkan (inspiratif) dan memiliki niatan baik
untuk orang lain (tidak memihak, tidak merugikan).
2. Meminimalisir Unfollow, Unfriend dan Block untuk menghindari Echo
Chamber dan Filter Bubble: Sangat penting kiranya melatih kematangan
bermedia. Salah satunya adalah dengan belajar untuk tidak mudah
memutuskan pertemanan (unfollow, unfriend, block atau blokir) di
media sosial dan media percakapan online. Baik echo chamber maupun
bubble filter menciptakan situasi yang membuat kita berhadapan
dengan keseragaman- seragam sama dengan kita. Akibatnya, kerap kita
merasa paling benar atas pemikiran kita sendiri, karena terhalangi
untuk melihat realitas yang lebih beragam di luar sana. Hal ini tentu
berlawanan denga nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
3. Gotong Royong Kolaborasi Kampanye Literasi Digital: Menjadi warga
digital yang Pancasilais berarti memiliki inisiatif untuk berpartisipasi
dan berkolaborasi aktif dalam aktivitas dan komunitas digital. Pada
konteks ini, nilai- nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika tercermin
dalam kesediaan kita untuk berkolaborasi dengan beragam entitas
untuk mewujudkan tujuan berbangsa dan bernegara.
65
BJS Creation